"Ada laporan apa dari Marshall, El?"
Elvana membuka buku di tangannya, "Remaja-remaja itu merespons. Hari ini sudah ada empat orang yang didatangkan dari sana. Aku juga meminta Professor Marshall untuk memberi mereka pilihan. Semua gerbang teleportasinya yang berbentuk almari di bagian belakang itu – terhubung juga dengan akademi lain. Mereka bisa bebas memilih pergi ke mana pun yang mereka inginkan."
Silas mengangguk pelan, menyimak penuturan Elvana.
"Belum ada ancaman apa pun, semuanya tampak normal. Professor Marshall melakukannya dengan baik. Dia bahkan melayani manusia yang datang membeli barang-barang antiknya." Sambung Elvana menjelaskan dengan senyuman manis. "Professor Marshall benar-benar membaur seperti manusia kebanyakan."
Silas menghempas napas lega, setelah yang terjadi beberapa hari lalu. "Aku masih sedih. Banyak remaja-remaja yang telah alami pemunahan. Sayang sekali, aku enggak bisa menyelamatkan mereka."