"Siapa kau?!! Bagaimana bisa kau masuk ke bunker ini?!!" mata sang jenderal melotot ketakutan, semua pasang mata menatap Silas horror. "Kau?! Si pemilik kekuatan cahaya putih itu?! Kenapa bisa ada di sini?!!"
Barisan manusia petinggi militer itu bersikap defensif terhadap Silas. Semua orang bersiap dengan senjata dibalik sabuk mereka. Siap untuk menembaki Silas bila diperlukan.
Situasinya menegang, Silas sadar betul dampak dari tindakannya ini. Tetapi, dia tidak berniat mengecam, mengancam atau melukai. Dia hanya ingin berkomunikasi dengan cara yang baik.
Sikap Silas memang elegan dalam segala hal. Termasuk menangani negosiasi ini. Walau orang lain memandangnya dengan cara berbeda – seperti yang terjadi di sini sekarang.
Bukan masalah untuknya.
"Di sini kalian rupanya?" Silas menyapa dengan ramah, menunjukkan kehangatannya sebagai seorang tamu. Senyumannya terkembang manis. "Maafkan saya, jika kedatangan saya mengganggu rapat rahasia kalian."