"Kau yakin di sini tempatnya? Mengapa mereka senang sekali membangun markas di tempat suhu di bawah nol derajat begini?" tanya Silas dengan pandangan beredar ke segala arah.
Mencari-cari keberadaan markas rahasia yang mereka sebut dengan fasilitas dua itu.
Kegelapan total telah menyerap habis senja petang, langit gelap malam yang ditaburi oleh hamparan bintang-bintang dan lunar eclipse seakan mempermanis satu-satunya pemandangan yang menemani perjalanan mereka.
Angin dingin berembus kencang, tempat itu terpencil, tidak ada pemukiman atau kehidupan.
Elvana mengangguk pelan, "Iya. Memang di sini koordinatnya. Kurasa enggak jauh lagi. Kalian masih bertahan kan?"
"Tentu saja, Mrs. El. Jangan cemaskan kami." jawab Andy Constantine – perwakilan akademi Lorvil, tersenyum lebar.
"Itu ada cahaya!" tunjuk Jean jauh ke ujung sana.