"Jean?!" Silas menyeru penuh kecemasan tak terperi, namun langkah kakinya urung ketika Mayor Brixton menodongkan kepala Jean dengan selongsong revolvernya.
Brixton tersenyum miring, mengancam Silas. "Berani kau maju atau menghancurkan tempat ini. Akan kuledakkan kepalanya!"
Silas menyadari Jean tidak berdaya sebab gelang penyiksa yang melingkar di pergelangan tangannya.
Bukannya dia tak ingin melawan, bila sedikit saja Jean keluarkan kekuatannya. Maka gelang itu akan bereaksi – keluarkan gelombang kejut yang menguras energi juga tenaganya.
Silas memandang Jean penuh iba, sinyal telepatinya merasuki rongga kepala putrinya.
[ Tenanglah, nak. Ini akan berakhir. ]
Mata Jean berkilat-kilat pandangi wajah tampan Silas. Meski dia tidak dapat menepis kecemasan dan rasa takutnya. Tetapi, Jean belum pernah terjebak dalam situasi seperti ini.
Agak emosional memang. Jean tidak dapat menepis takut dipisahkan lagi dari Silas. [ Aku menyayangimu, dad. ]