"Oh, damn shit!" Annelise mengumpat. Matanya membeliak nanar, seperti pencuri yang tertangkap basah.
Keheningan mencekam ini adalah pengantarnya menuju alam kematian, Annelise merangkak mundur perlahan-lahan, betapa kedua tempurung lututnya begitu lesa dan sulit digerakkan.
Menelan saliva serasa menelan bongkahan batu. Annelise masih bergerak mundur, perlahan tapi pasti. Tangannya menyasari sesuatu atau yang bisa dijadikannya sebagai tempat tersembunyi.
Jantungnya berdegub kencang, dia sampai lupa caranya bernapas. Isi perut Annelise seakan ikut mencair, begitu pula aliran darahnya yang seolah membeku seketika.
Mata reptile Dragon Swamp menyilet ke jantung Annelise. Dia mendengus, suara helaan napasnya nyaris penuh berang setiap saat. Tempat suci ini sangat dijaga olehnya, siapa pun yang bertandang kemari dengan cara kurang sopan – menyulut emosinya.
Dia sangat membenci itu terlebih seorang pencuri – datang mengendap-endap di teritorialnya. Dia lebih membenci itu.