Suara tangisan bayi menggema hebat dari dalam akademi, Jean merasakan dunianya berhenti berputar. Seluruh aliran darahnya memanas, dan batinnya bergemuruh hebat.
Ini untuk kali pertama Jean merasakan kepedihan bercampur haru mendalam.
Rambut seterang senjanya berkibar, seiring suara tangisan itu menggema ke seluruh penjuru akademi.
Silas yang berdiri di sisinya, tersenyum manis. "Dan kau pun lahir, Jean. Perjuangan ibumu sangatlah hebat."
"Perjuangan kalian semua yang hebat."
Silas membawa Jean kembali ke kamar Astraea.
Cahaya biru milik Dewi Maelo memenuhi ruangan, tangisan itu kian hebat terdengar.
Astraea tersenyum lega di ranjangnya, tangisan haru penuh kebahagiaannya terpecah. Perjuangannya terbayar sudah, menggendong bayi mungil yang diselimuti cahaya putih menyilaukan.