"Rhett! Kau membuatku sangat terkejut?!" Jean memukul dada pemuda itu jengkel.
Awalnya dia sempat mengira itu sergapan dari Azael. Setelah kejadian tempo lalu membuat Jean waspada terhadap pemuda satu itu.
Mengingat bagaimana ganas, beringasnya ciuman berdarah itu sehingga melukai bibir indahnya.
Jean pun tak menyangka, Azael akan senekad itu.
[ Kenapa pula aku harus memikirkannya?! ]
Rhett terpingkal geli, "Maafkan aku. Aku pamit, Jean. Baik-baiklah di akademi. Jangan lupakan aku. Jangan berpindah ke lain hati. Aku pergi sebentar."
"Kau bicara apa, sih? Ngawur!" geram Jean sebal. "Aku akan melupakan kalian berdua."
Wajah Rhett tertekuk sedih, "Berkunjunglah ke sana kalau sempat. Aku pasti akan merindukanmu."
Jean terdiam, menatap intens mata 'gunmetal blue' milik Rhett yang bercahaya indah, memancarkan kelembutan dan kasih sayang. Menyorot kepadanya.