"Jean, apa kau mendengarku?"
Gadis itu bergeming, pandangannya terpaku kosong ke arah lain dengan bolpoin di tangannya yang mencoret-coret buku pelajaran psikologi tak karu-karuan.
Dia bahkan tak sadar, telah mengotori buku yang dia pinjam dari perpustakaan majesty.
Jean mengesah berkali-kali, hatinya berat. Pikirkan segala peristiwa yang terjadi di dalam hidupnya.
Ciuman berdarahnya dengan Azael. Yang menggebu, heboh sekaligus menyakitkan.
Belum pernah dia merasakan sensasi menyakitkan begitu. Rasanya memuakkan.
Jean begitu membenci Azael, bersumpah serapah agar pemuda itu dikirim ke neraka saja.
Adaline Petricore menutup buku di tangannya, menghela napas panjang. Menyadari seharian ini Jean kurang fokus memperhatikannya. "Jean? Haloo. Kau dengar aku?"
Pelan-pelan Professor Adaline mengguncang bahu Jean dengan penggaris kayu yang melayang di samping Jean.