"Siapakah pengkhianat ini sebenarnya, Dewi Maelo?"
Silas sangat berharap dapatkan jawaban secara langsung kendati dia tahu satu-satunya larangan dalam membaca ramalan Dewi Maelo adalah menyebutkan nama-nama di dalamnya. Mustahil Dewi Maelo melanggar ketentuan itu.
Benar saja, Dewi Maelo tersenyum kebesaran hati. "Maafkan aku, Silas. Kau tahu aturannya, aku tidak boleh menyebutkan nama. Itu larangan fatal. Aku tidak bisa melakukannya. Kau harus mencari tahu sendiri. Dia akan muncul sendiri bila waktunya tiba. Kau mengetahuinya pun melalui cara tak terduga."
Silas menganggukkan kepalanya menelan kekecewaan. Tapi dia pantang menyerah, dia pasti bisa temukan jawabannya sendiri.
Silas tidaklah sendirian seakarang, bersama Jean dia mampu menghadapi situasi terburuk sekali pun.
