"Lewat sini, guys." ajak Silas menunjukkan jalannya. "Bangunlah, kupikir kalian akan menyukainya nanti jika sampai di sana."
Carver menguap, menggeliat, berjalan dengan setengah mata tertutup.
Keempat pemuda itu mengusap mata, masih diserang rasa kantuk sembari kebingungan. Entah Principal Silas hendak membawa mereka ke mana.
Di pagi buta itu, Silas menjemput Azael, Rhett, Carver dan Hunter sebelum fajar pagi menyingsing. Suara alunan kicauan burung terdengar nyaring, membangunkan siapa pun di subuh buta yang masih terlelap.
Mengoyak udara lembap berkabut. Kakunya barisan pohon cemara diringkus udara dingin.
Begitu menusuknya udara beku menelusup ke punggung, Silas sendiri merapat jubahnya. Hunter memeluk erat badannya sendiri, sambil mempepeti mantel Carver. Rhett yang tempo lalu mendapat jahitan di atas kepalanya pun kadangkala masih merasakan nyeri menusuk di bekas lukanya.
Dililit oleh kain kassa yang baru saja diganti tadi.