"Lepaskan aku!" Rhett meradang, rahang tajamnya melejit-lejit jengkel. "What the hell do you want?! Kenapa kau terus saja menggangguku?! Leave me alone, Azael! Could you stop this?! Kau pasti telah hilang akal sehatmu!"
Azael menggeram benci, dia memang sengaja membayang-bayangi Rhett agar membuat akal sehatnya murka. "Enggak bakalan kulepas! Kau melakukan kesalahan fatal, Rhett! I knew it!! Aku mengendus kecurangan yang kau lakukan?! Aku memang belum punya bukti apa pun sekarang. Hanya berdasar firasat saja. Tapi kau paling memahamiku, Rhett kalau intuisiku enggak pernah salah terlebih lagi mengendus kebohongan murahanmu ini! Kau harus mempertanggung-jawabkannya! Aku enggak akan biarkan kau lolos begitu saja! Kau harus diganjar hukuman setimpal! Siapa yang kau tipu? Katakan padaku sekarang kalau kau punya nyali?! Bagaimana caramu melakukannya?!"
Rhett mencibir sebal, enggan berkomentar. Matanya menyorot Azael tajam.