"Astaga, tampaknya kedatanganku sangat terlambat." kepala Silas menyembul dari gerbang teleportasinya. Matanya berkeliling mencerna situasinya. Jubah panjangnya menutupnya sempurna, semestinya tidak akan ada satu pun yang mengenalinya. "Ternyata lebih buruk daripada dugaanku. Pantas saja, El terus-terusan memaki aku."
Mendeteksi amukan Jean yang terasa mendekat. Sepasang mata 'steel blue' seretak kacanya berkabut tebal, lagi-lagi ingatannya melanglang buana terhadap Astraea. "Oh, maafkan aku telah mengecewakanmu. Sikap pengecutku terhadap Jean – malah menghancurkan segalanya."
Apa yang menyambutnya sekarang? Langit menggelap, pergumulan awan nyala api pintu neraka itu pun telah dihancurkan.
Suara Hellizor yang menyeru kemenangan mengoyak bentangan cakrawala.
"Naga itu, memang benar telah menjaga Jean selama ini. Aku berhutang nyawa padanya."