"Berhati-hatilah di jalan, kabari kami kalau kalian sudah sampai ke akademi, ya?" kata Elaine dengan tampang sendu. Tangannya mengusap lengan Jean lembut, sempat memeluk Jean singkat. Sayang sekali, Elaine tak bisa menahan gadis bersurai seterang senja itu untuk menetap di sana.
Tarrent ikut murung, merasakan kesedihan mendalam istri dan putrinya. "Sayang sekali kalian harus pergi. Padahal ada kalian ramai sekali rumah sederhanaku ini. Meja makanku selalu hangat kalau ada kalian. Berhati-hatilah di jalan, semoga selamat sampai tujuan. Sampaikan salam kami pada petinggi Akademi Lucelence."
"Pasti, nanti akan kusampaikan." Jean tersenyum manis, menganggukkan kepala. "Sampai kapan pun aku tidak akan bisa membayar semua jasa kalian. Aku berhutang nyawa pada keluarga ini. Aku janji, sering mengunjungi kesini nantinya."