"Salahmu datang kemari dan mengganggu pestaku! Menyerangku dengan cara pengecut begitu! Apa kau tidak malu pada jabatan tertinggimu itu?!" Verena tersenyum miring. Terkikih geli. "Elvana Madison Skylark Webb, aku ingat kita punya urusan yang belum selesai, huh?"
Tubuhnya menguarkan cahaya ungu pekat, dari ujung kepala sampai ke kaki. Angin dingin berembus kencang di sekeliling mereka.
Di atas daratan yang meranggas penuh radiasi beracun, Verena tengah memulihkan bagian-bagian sendi yang alami patahan tulang.
"Untuk wanita sepertimu, kau masih kuat juga, ya? Aku sangat menghargai perempuan kuat. Aku merasakan bagaimana jadi yang terkuat dan itu menyenangkan bukan?"
Kulit wajahnya yang nyaris meleleh akibat paparan radiasi pun – memulihkan diri lagi. Satu per satu jaringan pori-pori kulitnya menyatu perlahan-lahan, membentuk otot, gumpalan daging, hingga epidermis utuh.
Darah kentalnya tengah mengering.