Renata Davian gadis muda yang merupakan anak dari seorang Bos Mafia yang ditakuti di Indonesia. Renata atau biasa di sapa dengan Nata berkuliah di salah satu kampus ternama di jakarta. Nata memiliki sahabat bernama Aldyra Yunita. dan Yona Agnesia. Mereka bertiga sahabat yang tak terpisahkan, dan dikampus nya tak ada yang tau jika Nata anak seorang dari Mafia karna Nata yang meminta untuk merahasiakan tentang diri nya pada Ayah nya. kecuali kedua sahabat dan keluarga nya tau siapa Nata.
Saat ini Nata sedang berada dikantin kampus bersama dengan kedua teman nya.
"Nat, nanti pulang kuliah temenin gua cari kado ya" ajak Yona
"boleh"
hanya jawaban singkat yang didapat oleh Yona, karna memang Nata anak nya pendiam dan juga dingin, bicara hanya seperlu nya saja. dan hanya kedua sahabat nya yang mengerti dan memahami Nata.
Ketiga nya kembali fokus pada makanan mereka dan makan dengan tenang, hingga ketenangan mereka berakhir setelah seorang Pria mengacau di meja mereka.
"Hei Nat,kaya nya enak makanan kamu. boleh gua minta?"
tanpa menunggu persetujuan Nata, Pria itu mengambil dan memakan makanan milik Nata. tentu saja itu mebuat Nata geram namun dia. hanya bisa menahan semua itu dan berpura pura takut dengan menundukan kepala nya.
"Sam bisa gak lu sama temen lu jangan gangguin Nata terus bisa gak sih" Marah Dyra pada pria yang bernama Sam itu.
Bukan nya berenti Sam malah menumpahkan minuman ke atas kepala Nata yang otomatis membuat rambut serta baju Nata basah. Nata masih diam sedangkan kedua teman nya sudah geram tapi kedua nya mendadak diam saat Nata mendongkak dan melihat tatapan Nata yang tajam.
Dyra dan Yona menelan ludah melihat perubahan wajah Nata, Sam melihat itu namun dia malah semakin berani dengan menunjuk wajah Nata dengan jari nya.
"Lu pikir gua takut dengan tatapan lu itu? Nata Nata gak akan pernah gua takut sama manusia sampah kaya lu !" Kata Sam dan langsung menoyor kepala Nata.
"Stop ganggu dia Sam" Ucap seseorang yang langsung membuat Sam melihat ke arah orang itu dan Sam pun langsung menghela nafas nya karna lagi lagi orang itu membela Nata.
"Kenapa sih,kamu selalu belain dia?" tanya Sam entah keberapa kali nya.
"Jangan ganggu dia lagi, Aku udah ingetin kamu berkali kali kan?" Kata orang itu menatap tajam Sam dan melawati nya lalu berjalan ke arah Nata.
"Ikut aku sekarang !" ajak Orang itu tanpa meperdulikan Sam yang mengajak nya berbicara orang itu melewati nya dan membawa Nata keluar dari kantin kampus menuju parkiran.
"Ryn" ucap Nata pelan membuat orang itu berhenti dan menatap tajam pada nya.
"Kenapa gak pernah melawan sih? selalu saja diam seperti itu?" omel Ryn pada Nata.
"Males debat" ucap Nata santai dan malah mendapat jeweran dari Ryn di telinga nya.
"Renata Davian bisa gak lain kali tuh dilawan bukan diam saja" omel Ryn lagi semakin kencang menjewer telinga Nata.
"Shinta Ryndia Sanjaya, kan udah dibilang males debat aku nya" kata Nata dan melepaskan tangan Ryn dari telinga nya.
"Cckkk, yaudah ayo masu. aku antar pulang" kata Ryn dan masuk ke mobil nya.
"Cantik sih tapi galak kaya mak lampir" ucap Nata pelan dan ikut masuk ke dalam mobi Ryn.
Sepanjang perjalanan kedua nya diam saling sibuk dengan pikiran masing, Nata tiba tiba teringan akan seseorang, yaitu salah satu senior nya di kampus dan itu wanita dia senyum senyum sendiri sampai tak menyadari jika mobil milik Ryn sudah terpakir rapi di halaman rumah nya.
"Gak mau turun nih ?" tany Ryn membuat Nata gelapan dan langsung turun lalu masuk ke rumah nya yang kebetulan ada Papa nya yang hendak keluar.
"Kamu kenapa sayang, kok basah kaya gini baju nya?" Tanya Papa karna melihat baju anak nya basah dan rmbut nya juga.
"Gpp kok pah, cuma ketumpahan air aja. Nata ke kamar dulu ya mau bersih bersih" Jawab Nata dan langsung berlari masuk ke kamar nya meninggalkan Papa nya yang ingin bertanya pada nya.
"Nata di ganggu Sam lagi Om" ucap Ryn yang sudah ada dihadapan Papa Davin.
"Dan dia seperti biasa sia tidak melawan kan?" tanya Papa dan Ryn pun mengangguk saja.
"Om mau pergi?" tanya Ryn melihat penampilan Papa nya Nata yang begitu rapi.
"Iya, ada hal yang harus Om urus diluar kota. Om titip Nata ya dan nanti juga ada orang suruhan om yang akan mengawasi Nata mungkin jam 5 nanti dia akan datang. tolong kamu sambut baik orang itu, karna dia salah satu orang kepercayaan om" ucap Papa pada Ryn.
"Iya Om, pasti Ryn sambut dengan baik" kata Ryn
"Yasudah Om pergi dulu ya. kamu awasin Nata dulu jangan lupa kalian makan" pamit Papa dan langsung keluar rumah.
"Iya Om, hati hati ya om" jawab Ryn. melihat kepergian Papa dan dia pun masuk kedalam mencari keberadaan Nata.
Sedangkan Nata sendiri dia baru saja selesai membersihkan dirinya dan sekarang dia mencari baju yang akan dia kenakan. saat diri nya akan memakai baju nya dia tak sengaja melihat luka di dada kiri nya. dan itu luka tusuk tak ada yang tau jika Nata memiliki luka itu karna Nata menyembunyikan nya dari orang lain termasuk Papa nya sendri.
karna luka itu ia daoatkan saat menolong wanita yang dia sukai yaitu senior di kampus nya yang sampai sekarang jika bertemu dengan nya Nata selalu membuang muka karna diri nya tak kuasa menahan gejolak di dada nya.
Mendengar langkah kaki mendekat Nata buru buru memakai baju nya dan keluar keluar dari ruang ganti yang ada dikamar nya.
"Kirain siapa, bikin kaget aja" ucap Nata duduk dikasur membuat Ryn mengerutkan kening nya bingung.
"Kaget? emang kamu lagi ngapain sampai aku buat kaget?" Tanya Ryn yang heran karna tak biasa nya Nata begitu.
"Biasalah nonton anu" jawab Nata santai dan langsung mendapat hadiah lemparan bantal dari Ryn.
"Dasar mesum" omel Ryn membuat Nata tertawa mendengar nya.
"Udah ahh, aku laper. ayo makan?" ajak Nata dan mereka berdua pun turun kebawah menuju dapur karna memang kedua nya sudah lapar dan kebetulan makanan sudah siap tersaji di meja makan.
"Nona muda bibi masak makanann kesukaan Nona, silahkan dinikmati makanan nya Nona" kata bibi yang memang sudah bekerja lama dengan keluarga Nata.
"Terimakasih Bi, pasti saya habiskan makanan nya. bibi sama yang lain sudah pada makan belum?" ucap Nata dan bertanya bibi.
"Kebetulan sudah. Non" jawab Bibi
"Syukur lah kao gitu, saya makan dulu ya bi" ucap Nata dan langsung mengambil makanan dan bersiap menghabiskan nya karna memang diri nya sangat menyukai masakan rumah. apalagi masakan si Bibi dia sangat menyukai nya. karna masakan Bibi mengingatkan nya pada mendiang Mama nya yang sudah lama meninggal 10 tahun yang lalu.
Saat sedang asik makan Nata maupun Ryn dikejutkan dengan kehadiran seseorang yamg tiba tiba saja mengambil piring dan ikut bergabung makan bersama merek Berdua membuat kedua nya menatap heran pada orang itu apalagi Nata dia menatap tajam dan datar pada orang tersebut karna terkesan tidak sopan.
"Kamu siapa, kenapa tiba tiba masuk tanpa ijin dan duduk. di sini begitu saja. gak sopan banget" tanya Ryn sedikit kesal pada orang itu.
Bukan nya menjawab orang itu menatap Nata sengit yang jelas di balas dengan wajah dingin Nata dan terjadi lah adu tatap disana. kedua nya mengeluarkan aura yang sma sama membuat bulu kuduk berdiri. cukup lama sampai Orang itu tak sanggup menatap Nata lebih lama lagi. lalu dia mengeluarkan sebuah. surat dan memberikan nya pada Ryn yang langsunh di baca oleh Ryn dan Ryn pun tau siapa orang itu.
"Kim Taery"
Dua kata itu mengambarkan Nama orang itu, yang langsung tersenyum tipis pada Ryn namun hal itu membuat Nata kesal dan langsung meninggalkan meja makan dan pergi ke perpustakaan khusus milik nya.
*****