Ini adalah cerita dunia fiksi jadi jangan sekali kali kalian berani menyamakan hal ini di nyata. Kalopun ada nama atau tempat yang sama.. itu hanya kebetulan. Jadi Jangan di samakan Oke? :v Paham..? Bagus kalo paham.
Bagus Nirwana.. itu adalah nama lengkapnya, anak laki laki berwajah ceria dengan gaya rambut di belah di tengah, panjang sampai sesamping kedua mata, itulah ciri khasnya.
Hidung yang tidak terlalu mancung ataupun kedalam,
Mata yang cukup lebar membuatnya cocok di sebut cukup tampan.
Warna kulit yang tidak terlalu putih tapi juga tidak terlalu gelap..
Suka memakai baju tanpa lengan (singlet).
Ia terlihat sedang membawa sebuah kantong di tangannya.
Saat ini dirinya sedang berjalan menuju ke suatu tempat bersama dengan seorang anak lelaki di sampingnya.
Bocah berambut poni menyamping, hampir menutupi bola matanya.
Berbaju pendek dan bercelana panjang biasa..
Benar benar terlihat seperti orang biasa pada umumnya.
Wajahnya yg nampak selalu serius.
Hidung yg mancung dan mata yang sedikit sipit membuatnya enak untuk di pandangi.
Anak itu bernama Yaqi Al.
Keduanya saat ini sedang berjalan menuju ke suatu tempat yang bernama "Pondasi Huru Hara" untuk menghantarkan kantong yang di bawa oleh Bagus Nirwana untuk menyelesaikan misi dari seseorang lewat jasa misi "Pondasi huru hara". ..
"Hei Yaq kenapa kau bisa tau soal tanaman dan benda benda yang kita di suruh cari di misi ini?". Tanya Bag kepada Yaqi Al
"Tentu.. kau nya aja yang malah bingung bedain mana yang benar (tanaman obat) dan mana yang ga (tanaman obat)" Jawab Yaq kepada Bagus Nirwana
"Lumayan lah yaq.. di suruh mencari tanaman obat di beri imbalan 10 koin emas.. kau 50 aku 50. Enakkan?" Ucap Bag kepada Yaq
"Tentu.. tapi yang 10% harus di masukan ke paguyuban Pondasi, jadi yang kau maksud 50:50 itu kau dapat 4½ aku juga 4½ koin emas" lanjut Yaq menjelaskan.
"1 koin emas yang kita dapat itu di kasih ke paguyuban.. karena mereka yang nyediain berbagai macam misi itu, itupun bisa kau pilih mana yg cocok enggaknya dengan kemampuan mu"
"Ya kita beruntung karena ada misi ini dan di bolehkan oleh si kak resepsionis itu."
"..."
Setelah perjalanan yang lumayan panjang.. mereka akhirnya sampai di lokasi Paguyuban Pondasi Huruhara.
Pondasi huruhara adalah sebuah paguyuban yang terdiri dari banyak orang atau kelompok yang mempunyai kemampuan untuk menerima berbagai misi dari semua kalangan.
Tentu saja ada pengecualian seperti permintaan untuk membunuh langsung atau menghancurkan sebuah tempat atau yg lainnya.
Tanpa ada alasan yg jelas dan detail maka permintaan atau misi seperti itu tidak akan di terima di Paguyuban Huruhara.
Itu sebabnya ada beberapa Tetua untuk memberi ijin perihal misi permintaan tersebut boleh di lakukan atau tidak.
Yap, pada dasarnya Pondasi Huruhara ini beroperasi layaknya sebuah organisasi yang berisikan orang orang berkemampuan spesial dan bersedia melakukan perintah asal mendapatkan bayaran yang layak.
Meskipun begitu tetap saja misi misi yang di tempel di Pondasi Huruhara akan selalu di pantau agar tidak menumpuk dengan misi yang baru.
Paguyuban Pondasi Huruhara terletak di pinggiran wilayah bernama Sendan.
Alasan kenapa memilih wilayah pinggir alias perbatasan, itu karena untuk mempermudah orang yang dari wilayah lain bisa mengajukan misi permintaan mereka ke Paguyuban Pondasi Huruhara.
Gedung pondasi Huruhara berbentuk seperti rumah kuno dengan ukuran yang besar.
Dan jika di lihat dari sudut pandang langit, atau di lihat dari atas, maka gedung itu akan terlihat seperti bentuk huruf H.
Dan tentu saja ada pagar tembok yang mengelilingi gedung tersebut di setiap sisinya.
"Srek!!.."
Suara kantong yang berisi bahan tanaman di letakkan oleh bag di atas meja resepsionis.
"Ini kak pesanan misinya" ucap Bagus Nirwana kepada sang resepsionis.
"Baiklah segera seperti yang telah di janjikan kamu akan di berikan imbalan sesuai dengan kesepakatan di awal" jawab nona resepsionis itu.
"Iya kak kalo begitu hubungi aku atau teman saya itu (sambil menunjuk Yaq) jika imbalannya udah di berikan ya kak." Lanjut Bagus Nirwana
"Baiklah akan saya ingat.. Silahkan kamu ambil ini" ucap resepsionis sambil memberikan kertas kecil ke arah Bagus Nirwana
"Terimakasih ya kak" ucap Bagus Nirwana setelah menerima kertas itu
"Iya, sama sama atas kerja samanya". ucap resepsionis sambil tersenyum
....
...
Setelah melapor dan menyetorkan hasil dari pencarian bahannya.
Bagus Nirwana berjalan ke arah keluar dari dalam bangunan pondasi huruhara.
"Jadi Nirwana, bagaimana laporannya.? Di beri imbalan kau?" Tanya Yaqi al yang melihat Bagus Nirwana berjalan ke arahnya.
"Ini bayarannya" sahut Bagus Nirwana sambil menunjukkan kertas kecil
Kertas kecil itu adalah token bukti misi telah selesai.
Dan digunakan sebagai alat untuk mengambil imbalan misi yang sudah di janjikan sebelumnya.
Singkatnya token itu adalah tiket untuk mengambil bayaran atas kerja kerasnya.
"Jadi sekarang kau mau ngapain Bag?". tanya Yaqi al
"Enaknya ngapain ya Yaq..?". jawab Bagus Nirwana
"Hmmm.. kita pergi me.."
Begh!!
Ada telapak tangan seseorang yang menepuk pundak Bagus Nirwana dari belakang.
"Hei hei hei.. darimana saja kalian. Abis setoran misi?". ucap seseorang tersebut
Mempunyai rambut yang pendek,
Berkulit agak kecoklatan,
Postur badan yang lebih besar dari pada Bag, tapi tidak gendut.
Dengan pakaiannya yang terlihat agak kegedean, itu menjadi ciri khasnya.
Terlihat juga di samping kiri pinggulnya terdapat sebuah senjata disana.
Sebuah belati, dan nama orang itu adalah Makro.
Saat ini dia sedang mengalungkan lengan tangannya di bahu leher Bagus Nirwana.
"Kalian mau kemana? Sibuk ga hari ini" tanya makro kepada Bagus Nirwana dan Yaqi al
"Ada apa mak? Emangnya kau mau kemana?"
Bukannya menjawab Bagus Nirwana malah balik bertanya kepada Makro.
"Seperti biasa, aku berburu..". jawab makro dengan senyum lebar wajahnya
Laki laki bernama makro ini memang sering sekali pergi berburu.
Bahkan karena saking seringnya ia melakukan perburuan, itu membuatnya menjadi sebuah kebiasaan yang sangat sulit untuk di hilangkan.
Dirinya kadang berburu hewan magis ataupun berburu barang langka lainnya.
Baik itu permintaan dari paguyuban ataupun atas keinginannya sendiri.
Itulah alasan kenapa dia selalu membawa belatinya. "Pisau serbaguna" itu yang biasa dia katakan saat di tanya kenapa selalu membawa belati tersebut kemanapun dia jika pergi. Kenapa bukan yang lain.?
Selain karena alasan berburu tadi, ada alasan lain kenapa dia selalu menempatkan belati kecilnya itu di sisi pinggang atau pinggulnya.
Alasannya adalah belati itu merupakan senjata magis kelas 2.
Artinya belati tersebut adalah barang yang berharga, dan meskipun hanya kelas 2 namun itu tetaplah senjata magis, yang jika di bandingkan dengan belati biasa, maka sangat jauh nilai harganya.
Walaupun memang terkadang dia menyimpannya di tempat yang lain, namun dirinya lebih sering membawa belati itu di pinggul atau pinggangnya.
Pada dasarnya senjata magis di bedakan berdasarkan kelas atau tingkatannya, tingkat 1 , 2 , 3 , dan seterusnya.
Semakin tinggi tingkatan atau kelas dari senjata magis itu maka sudah bisa di pastikan bahwa bahan dari pembuatan senjata magis itu semakin bagus atau langka.
Dan jika bahan yang di gunakan untuk membuat senjata magis itu semakin bagus atau langka, maka hasil yang di berikan juga pasti akan semakin istimewa.
Bahkan jika sang pembuat senjata magis itu merupakan ahli yang memiliki pemahaman yang tinggi dalam dalam membuat senjata magis, maka bukan tidak mungkin senjata buatan miliknya akan memiliki aura khusus atau bahkan kemampuan kemampuan unik tersendiri yang nantinya akan menjadi ciri khas khusus untuk senjata tersebut.
Itu juga salah satu alasan yang menjadikan nilai dari senjata magis terbilang mahal juga sangat berharga.
Dan untuk ahli budidaya yang menekuni bidang pembuatan senjata magis, mereka ini biasanya akan disebut dengan istilah pande besi, empu, ataupun pengrajin.
Dan tentu saja meskipun dalam kasus senjata magis di kategorikan dengan kelas dan tingkatan.
Namun tetap saja kualitaslah yang jadi prioritas utama dalam berbagai hal.
Dan dalam hal pembuatan senjata magis ini, ada empat tingkatan kualitas untuk mengetahui jikalau seorang ahli budidaya bidang pembuatan senjata magis itu menguasai atau benar benar ahli dan paham dalam melakukan pekerjaannya itu.
- kualitas rendah (aura yang di pancarkan sangat sedikit, bahkan kadang bentuknya juga tidak seperti bentuk rancangan awal saat di buat.)
- kualitas biasa (aura yang di pancarkan ada, namun tidak mendominasi, bentuk yang bagus sama seperti saat di rancangan awal pembuatan.)
- kualitas tinggi (aura yang terpancar jelas terlihat sangat mendominasi dengan bentuk yang bagus dan menakjubkan)
- kualitas sempurna (aura yang di keluarkan sangat mendominasi, kasus langka terkadang aura yang di keluarkan itu biasa. Namun di kualitas ini patokan yang sesungguhnya adalah kemampuan khusus yang ada di senjata magis itu sendiri)
Itu semua merupakan tingkatan kualitas untuk bagus atau tidaknya senjata magis yang di buat oleh ahli budidaya yang menekuni bidang pembuatan senjata magis.
Dan di kasus Makro, belatinya merupakan senjata kelas 2 kualitas biasa, karena dengan semakin tingginya kualitas sebuah prodak maka sudah di pastikan hargnya akan semakin mahal.
Namun itu semua adalah hal yang wajar, mengingat perbedaan tingkatan kualitas saja sudah sangat besar dampaknya di sebuah senjata magis.
Baik itu di kegunaan ataupun di ketahanan.
Kembali ke Makro..
"Jadi aku mendapat kerjaan hari ini.. bisa di bilang aku butuh teman untuk menangkap makhluk satu ini". Ucap Makro dengan wajah yang mulai serius.
"Memangnya misi apa yang kau ambil? mahkluk apa yang mau kau cari?". Tanya Yaqi Al yang cukup penasaran dengan hewan yang ingin di tangkap oleh Makro.
"Hewan itu adalah 'kupu kupu ilusi' misi ini udah ada yang pernah ambil tapi malah ga dapet apa apa waktu di serahin ke paguyuban".
"Sebelumnya sudah ada yg mencoba mengambil misi ini karena bayarannya yang lumayan, tapi anehnya saat dia sampai di paguyuban dan mengatakan kalo sudah menangkap kupu ilusi, yang dia berikan hanyalah batu biasa.". Ucap Makro kepada Bagus Nirwana dan Yaqi al dengan gelagat seperti sedang menasehati.
Niatnya melakukan itu adalah untuk menarik perhatian dari Bagus Nirwana dan Yaqi al agar menjadi tertarik hewan magis yang ia maksud.
"Lalu kemana kupu kupu itu pergi? Masa hilang begitu saja? Atau di ambil rekannya diam diam?". Tanya Bagus Nirwana sedikit kebingungan dengan cerita yang di katakan oleh Makro
"Bukan itu.. tetapi dia saat itu hanya berangkat sendirian" Tegas Makro yang menjawab pertanyaan dari Bagus Nirwana.
"Kalau dia berangkat sendirian.. lalu siapa yg mengambil kupu kupu nya?" Ucap Bagus Nirwana yang menjadi semakin kebingungan.
Sebelum Makro sempat menjawab pertanyaan dari Bagus Nirwana itu, dirinya malah di kejutkan dengan Yaqi al yang tiba tiba berkata..
"Hoo.. aku paham."
Reaksi dari Yaqi al itu membuat Makro sedikit terkejut, pasalnya bahkan untuk dirinya sendiri, ini adalah kali pertamanya mencoba menangkap hewan magis layaknya kupu kupu ilusi yang merupakan hewan magis kelas 6.
Sepertinya rumor yang tentang Yaqi al dan Bagus Nirwana itu memang benar.
"Tidak ada misi permintaan yang tidak pernah terselesaikan oleh mereka selama ini, semuanya pasti terselesaikan oleh mereka"
Itulah rumor yang beredar akhir akhir ini.
Walaupun memang misi yang mereka lakukan hanyalah misi sederhana ataupun tingkat bawah, namun bukan berarti misi tersebut semuanya mudah.
Dan mereka berdua ini, selalu berhasil dalam menjalankan misinya itu.
Bahkan dari rumor yang beredar, setelah masuknya Yaqi al ke Paguyuban, selama 2 tahun, Bagus Nirwana dan Yaqi al sudah menyelesaikan sebanyak 239 misi dalam kurun waktu tersebut.
Itu adalah jumlah yang gila bahkan jika hanya misi tingkat bawah saja.
Mengingat misi yang di ambil Makro saat ini juga merupakan misi tingkat bawah yaitu menangkap hewan magis kelas 6 hidup hidup.
Alasan kenapa misi merupakan tingkat bawah adalah, kupu kupu magis tidak seagresif hewan magis lainnya, karena jika di bandingkan dengan hewan magis lainnya
Kupu kupu ilusi itu mudah di temukan, walaupun memang jika dalam posisi terancam dia bisa mengeluarkan debu ilusi untuk mengelabuhi mangsanya.
Itu sebabnya misi penangkapan kupu kupu ilusi ini masih berada di tingkat bawah.
Karena sifat dari kupu kupu ilusi yang tidak terlalu agresif.
Bicara soal hewan magis, mereka terdiri dari berbagai jenis istilah.
- Hewan magis spiritual
- Hewan magis buas
- Hewan magis kuno
Masing masing dari hewan magis itu memiliki ciri atau kemampuannya masing masing.
Dan kupu kupu ilusi ini termasuk hewan magis spiritual, karena dia akan langsung menyerang alam bawah sadarnya targetnya.
Alias menyerang jiwa dari target.
..
...
"Ya begitulah.. jadi bagaimana? kalian mau ikut ga? Kau mau ikut ga Bag?" Ucap Makro kepada Bagus Nirwana dan Yaqi al dengan wajah yang serius.
Sebagai pemburu, saat ini dirinya benar benar sangat ingin mencoba untuk menangkap binatang magis kelas 6 kupu kupu ilusi.
Alasannya sederhana, selama ini dirinya hanya berburu hewan magis dari tingkat 2 hingga 4, jujur saja dirinya bahkan belum pernah mendapatkan misi untuk menangkap hewan magis tingkat 5.
Dan di kesempatan kali ini, ada misi yang mengharuskan menangkap kupu kupu ilusi dalam keadaan hidup hidup.
Tentu saja dirinya tidak akan melepaskan peluang ini begitu saja.
Ini adalah kesempatan yang langka untuk memuaskan hasratnya sendiri.
Tetapi dirinya juga mengetahui kalau berburu hewan magis kelas 6 bukanlah hal yang sepele, seperti info yang sudah dia ceritakan tadi.
Akan sangat sembrono memburu hewan magis kelas 6 sendirian.
Disini masalahnya terjadi, dirinya selama ini selalu berburu seorang diri.
Artinya saat ini dia kekurangan tenaga tambahan untuk menemaninya berburu kupu kupu ilusi.
Dan kebetulan ia melihat Bagus Nirwana dan Yaqi al.
Jadi dia ingin mencoba peruntungannya dengan mengajak kedua orang itu untuk memburu kupu kupu ilusi bersamanya.
Saat dirinya masih memikirkan itu semua, tiba tiba Yaqi al berkata..
"Memangnya berapa imbalannya makro?"
Berhasil... Pikir Makro yang berhasil membuat kedua anak di depannya sekarang tertarik dengan misi miliknya.
Dia pun lalu menjawab..
"80 koin emas.. bagaimana tertarik.? Masing masing dari kita dapat lebih dari 20 keping koin emas"
Mendengar jawaban Makro, Yaqi al menganggap kalo bayaran itu tidak terlalu buruk.
Lalu dia bertanya kepada Bagus Nirwana..
"Bagaimana Bag, tertarik?"
Bagus Nirwana yang sifatnya memang selalu santai itu hanya mengikut pada penilaian dan pendapat dari Yaqi al.
Jadi dia hanya memberikan jawaban ala kadarnya..
"Aku bebas"
Mendengar hal itu Makro merasa puas, karena pilihannya yang tepat untuk membujuk keduanya untuk ikut dalam misinya.
Dia pun kemudian berkata..
"Kalo begitu sudah di putuskan, kita akan pergi mengambil 'kupu kupu ilusi'. Persiapkan bekal kalian. Kita langsung berangkat sesudah kalian bersiap, aku akan menunggu di gapura perbatasan."
....
....