Melihat pertengkaran antara Ratu kencana dan Sheryl, Raja Daha membelalakkan matanya lebih lebar. Dia sama sekali tidak percaya kalau putrinya sudah melakukan perbuatan yang sangat jahat kepada kakak iparnya. Entah untuk alasan apa. Raja Daha tetap berpikir bahwa tindakan yang dilakukan oleh Putri Andira sangat tidak manusiawi dan dilarang oleh hukum kerajaan.
" Apa yang kau katakan, Sayang? Putri Andira yang telah membuat menantuku tenggelam di telaga? Bagaimana bisa? Putri Andira dan Anjani jarang sekali bertemu bukan? Mengapa mereka bisa saling memprovokasi? "
Semua orang diam. Ratu kencana berusaha membela anak-anaknya dengan mengatakan bahwa Sheryl yang sudah memprovokasi Putri Andira agar dia mau mengatakan sesuatu yang buruk tentang Putri Anjani kepada pangeran Brama.
"Jangan pernah membalikan fakta karena aku tahu apa yang kamu lakukan selama ini Sheryl. Kamu memang wanita ular yang tidak bisa di pelihara di istana ini. Yang mulia, dia sudah melakukan tindakan yang sangat tidak senonoh saat dia berada di istana selir. Dia....'
Raja Daha memandang Sheryl dan Ratu kencana pergantian lalu ia mengepalkan tangannya dan mencoba untuk meninju wajah Ratu kencana namun tiba-tiba Sheryl berlari dan bertindak sebagai seorang pahlawan yang ingin menyelamatkan Ratu kencana. Raja Daha yang awalnya ingin memukul wajah Ratu, kini justru memukul wajah Sheryl membuat perempuan itu terhuyung dan hampir jatuh. Sebelum Sheryl benar-benar mencapai tanah, tangan Raja Daha menyambar tubuh wanita yang sangat dicintainya.
"Apa yang kamu lakukan? Mengapa kamu tega memfitnah Sheryl? Dia adalah seorang pahlawan yang akan menyelamatkan istana ini dari prahara seperti apa yang baru saja dilakukan oleh anakmu, Andira. Jangan pernah berlebihan menuduh istriku sebagai seorang otak kejahatan. Kalau kamu sampai mengatakan hal itu sekali lagi, maka aku akan menjadi orang pertama yang akan mengusirmu dari istana ini."
Ratu kencana menggelengkan kepala tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh raja Daha kepadanya. Selama ini laki-laki itu selalu bersikap lembut kepada siapapun bahkan termasuk kepada dirinya. Sebelum Sheryl datang ratu Kencana berpikir bahwa Raja Daha adalah satu-satunya laki-laki yang bisa membuat dirinya bahagia namun setelah kedatangan buaya itu, Ratu Kencana merasakan istana Daha seperti sebuah neraka.
"Mengapa diam? Apakah kamu tidak bisa mengatakan sesuatu yang baik tentangnya? Dia sudah menolongmu agar terhindar dari pukulanku dan bahkan dia sendiri menjadikan dirinya sebagai umpan untuk bisa menyelamatkanmu dari seranganku. Sekarang aku tidak ingin mengambil resiko terlalu banyak. Pergilah ke istanamu. Tunggulah para prajurit akan menjemputmu untuk diantar ke hutan di mana kita biasa melakukan perburuan binatang buas. Aku ingin kamu menebus semua kesalahanmu dengan bersemedi di sebuah gua tak jauh dari gubuk yang aku bangun. Jangan pernah pergi ke mana pun karena aku tidak akan pernah melakukannya ketika melihat dirimu sudah tidak ada di sana."
Ratu kencana terpana mendengar apa yang diucapkan oleh raja Daha yang mengusirnya ke hutan. Dia tahu hutan yang biasa digunakan oleh raja Daha untuk berburu binatang buas adalah hutan lebat yang sangat berbahaya dan dipenuhi oleh berbagai macam binatang. Ratu kencana segera menjatuhkan tubuhnya ke hadapan Raja Daha mencoba meminta raja Daha untuk menarik kembali ucapannya.
"Yang Mulia, tidakkah engkau tahu bahwa hutan itu adalah hutan yang sangat berbahaya untuk seorang perempuan tua sepertiku? Tolong cabut kembali ucapan Yang Mulia. Aku tetap ingin tinggal di sini. Aku tidak mau meninggalkan istana dalam keadaan lemah seperti sekarang."
"Tidak. Aku tidak akan pernah mencabut ucapanku. Aku akan tetap memintamu bersama dengan Andira untuk meninggalkan istana ini dan tinggal di gua-gua yang ada di hutan itu. Kamu boleh mengambil apapun yang kamu butuhkan dari istana ini untuk hidup di hutan itu asalkan kamu berjanji kepadaku untuk tidak meninggalkan hutan itu selamanya."
Air mata Ratu kencana mengalir deras di wajahnya yang masih terlihat sangat cantik namun sudah tidak bisa membuat Raja Daha tertarik kepadanya. Perempuan itu mencoba sekali lagi untuk merayu suaminya agar dia tidak memintanya meninggalkan istana namun sekali lagi Raja Daha menolak.
"Perintah seorang raja harus kamu laksanakan. Ikhlas atau tidak ikhlas aku harus ikhlas melepaskan dirimu dari sisiku. Kamu boleh menikah lagi dengan laki-laki manapun saat usia perceraian kita sudah berusia 1 tahun. Ingat itu. Kalau sampai kamu menikah sebelum 1 tahun perceraian ini, maka aku akan meminta semua harta yang kamu bawa ke gua itu."
"Jadi raja menceraikan aku? Apa salahku selama ini? Apakah tidak bisa sedikit saja kamu menghargai keberadaan aku dan jasaku saat mendampingi dirimu melewati berbagai rintangan yang sangat berat?"
"Tidak aku sekarang tahu bahwa kamu mau mendampingiku karena kamu memiliki keinginan untuk menguasai harta yang dimiliki oleh ibunda Ratu. Kalau ibunda Ratu tidak memiliki apapun, aku tidak percaya kamu mau mendampingiku dengan setia."
Ratu kencana menggeleng karena tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Selama ini dia benar-benar rela melakukan apapun untuk kepentingan Raja bahkan saat dia harus menyamar sebagai seorang jalang yang harus masuk ke sarang penyamun untuk bisa menyelamatkan suaminya itu pun ia lakukan. Tapi saat ini ketika Raja Daha sedang tertutup oleh rasa cintanya kepada Sheryl, semua pengorbanan yang dilakukan oleh Ratu Kencana benar-benar tidak bisa tampak sama sekali.
"Ayo ibu kita tinggalkan istana ini. Jangan pernah mengemis kepada orang yang sama sekali tidak memiliki hati terhadap keluarganya. Aku mengaku salah karena sudah mau diperalat oleh Sheryl selama ini. Aku menyesali semua kesalahanku ibu. Sebagai hukuman yang harus aku terima, aku akan meninggalkan istana ini. Awalnya aku ingin pergi sendiri namun ketika mendengar ayahanda mengusirmu, maka tidak ada pilihan lain selain mengajak ibu bersamaku."
Ratu kencana memeluk Putri Andira lalu menganggukkan kepala. Ia tahu anaknya adalah gadis yang baik yang selalu patuh dan menurut kepada perintah kedua orang tuanya namun saat ini ia memang sedang dalam takdir yang buruk. Ratu kencana tidak akan menyerahkan putrinya karena terbujuk rayuan Sheryl karena dia sendiri tahu bagaimana liciknya perempuan itu. Dia akan melakukan apapun demi bisa mewujudkan semua mimpi yang diinginkannya. Sheryl tidak akan pernah berpikir bahwa orang lain akan menderita atas semua kelakuannya.
Melihat anaknya yang sudah berdiri dengan mantap tanpa ragu-ragu ratu Kencana kemudian mengangguk lalu ia menarik tangan putri Andira untuk menjauh dari Raja Daha yang saat ini sedang membopong tubuh Sheryl.
"Pergilah jauh dari istana ini karena aku satu-satunya wanita yang pantas untuk duduk di singgasana Ratu."ucap Sheryl dalam hati. Ia benar-benar merasa sangat bahagia karena sebentar lagi akan bisa menguasai kerajaan Daha. Ia masih pura-pura pingsan dan membiarkan Raja Daha membawa tubuhnya ke istana Ratu menggantikan Ratu Kencana yang saat ini sudah meninggalkan istana dengan berjalan kaki bersama dengan Putri Andira.