"Kak, lepas, Kak. Sakit," ucap Gisel ketika Kenzo terus menariknya secara paksa. Pria itu bahkan menggenggam pergelangan tangan Gisel dengan begitu erat, tidak memikirkan apakah wanita itu merasa sakit atau tidak.
"Kak Kenzo," panggil Gisel kembali. Bahkan kali ini dengan suara yang lebih keras, berharap sang kakak akan mendengarkannya.
Sayangnya, Kenzo yang sudah marah dengan Gisel tidak memperdulikan teriakan itu. Dia memilih terus melangkah dan mengabaikan sekitar. Kakinya bahkan semakin melangkah lebar, benar-benar tidak mau peduli dengan Gisel yang semakin tertatih. Beberapa kali bahkan wanita itu harus berlari kecil karena langkah kakinya yang tidak sama dengan sang kakak.
Astaga, sekarang dia kalau marah begini. Dasar pria tidak punya hati, batin Gisel, menatap punggung tegap sang kakak. Sampai Gisel yang tidak memperhatikan jalan menginjak batu yang membuatnya kehilangan keseimbangan, membuat langsung Gisel langsung berhenti.
