Hening. Gisel dan Kevin hanya diam. Keduanya melangkah pelan. Sejak kepergian Avanti, keduanya tidak ada yang membuka percakapan. Kevin yang awalnya semangat pun mulai terlihat bingung untuk membuka percakapan. Lidahnya benar-benar kelu dan sulit untuk mengatakan sesuatu. Hanya sesekali, Kevin melirik ke arah Gisel yang tengah berdiri di sebelahnya.
Astaga, padahal biasanya aku paling pintar memulai pembicaraan, batin Kevin ketika merasakan suasana dingin dan canggung di sekitarnya. Awalnya dia menerima permintaan Avanti agar semakin dekat dengan Gisel, tetapi siapa sangka jika semua malah berakhir seperti ini. Hingga dia melihat sebuah kursi di taman, membuat sebuah ide melintas di pikiran Kevin.
"Gisel, bagaimana kalau kita duduk di sana?" ajak Kevin sembari menunjuk ke arah kursi yang terletak di tengah taman dengan pohon besar yang digunakan sebagai atapnya.