Hening. Ruang kamar Arkan dan Eve benar-benar hening. Tidak terdengar sama sekali di dalamnya. Keduanya masih tertidur nyenyak dengan selimut tebal menutupi tubuhnya. Arkan sendiri masih asyik mendekap tubuh Eve dengan sebelah tangan dijadikan bantalan. Hanya terdengar deru napas halus yang menandakan jika keduanya benar-benar masih terlelap. Hingga dering ponsel terdengar, membuat Eve yang memang sudah setengah sadar pun menggeliat pelan.
"Arkan, ada yang menghubungi kamu," ucap Eve dengan tenang.
Namun, Arkan tidak menyahutnya sama sekali. Pria itu masih terlelap, tidak mendengarkan apa yang dikatakan Eve. Eve yang masih terus mendengar dering ponsel pun membuka kelopak mata secara perlahan dan menatap ke arah Arkan berada. dia yang melihat pria itu hanya diam dan masih terlelap juga ikut diam.