"Sasa! sa! tunggu dulu" panggil Jihan mengejarnya.
"sa! tunggu dulu Lo jangan salah paham tentang ini, gue sebenarnya ga ada hubungan sama Kevin apalagi gue tadi jatuh di timpa sama rak buku,lalu Kevin
nolongin gue dan saat dia nolongin malah kami berdua jatuh dan benar benar itu ga di sengaja!"jelasnya kepada Sasa.
Sasa tak peduli apa di katakan Jihan dia mulai membenci Sasa karna selama ini dia berpikir Kevin hanya selalu dekat dengan nya dan Jihan mau saja di dekati.
***
kemudian Sasa pergi begitu saja tanpa berkata kata apapun kepada Jihan
dia kembali ke kelas dengan muka tanpa senyum karna sebelumnya Sasa ini selalu ceria. dari raut wajahnya Rina melihat dia duduk di tempatnya dan Rina menghampiri nya " Lo kenapa sa?"
"Rin gue itu cantik gak sih? tanya nya kembali sambil menangis.
"eh...eh Lo nanya kek gitu pasti ada yang bilang Lo jelek?iya kan? jawab siapa orang nya biar gue hajar!"seru rina
"bukan itu rin"
"iya Lo cantik sa kok lu tiba tiba insecure gini sih?"
"kenapa sih banyak banget yang ngedekatin jihan?
"Lo kok nanya gitu?"tanya nya heran.
"sa...sa Lo jangan sampai gini yah!gua bingung deh...hadeh".
"tapi Lo dukung Jihan kan?selalu bantu dia!"
"sa! bukan gitu tapi kan kita bertiga best friend Lo kok jadi kek gini si elu?"
tiba tiba Jihan datang dan sempat mendengar pembicaraan mereka.
"sa.... Lo salah paham gua gak suka sama kevin!" ucap Jihan memegang tangannya Sasa.
"gausah pegang pegang gue! mulai hari ini jangan ngedekatin gue!" tegas Sasa lalu pergi dari kelas.
"Lo gapapa kan Jihan?" tanya rina merangkul sahabatnya itu.
lalu dia mengangguk tersenyum.
"sekarang ceritain ke gua ini masalah Lo ada apaan sama sasa" tanya rina lagi
kemudian Jihan menceritakan kejadian yang tadi di perpustakaan.
***
malam nya seperti biasa dia bekerja di minimarket Jihan tak sengaja bertemu dengan Kevin "selamat da..tang, eh Kevin Lo ngapain di sini?" tanya nya sedikit tertawa.
"gue? gua mau beli di sini, Lo kasir di sini?".
"hehe iya gue kerja di sini,gue kerja karna biaya sekolah gue sama uang kontrakan rumah".
"hooh gitu maaf gue udah nanya kek gitu".
"hehe gapapa kok memang udah terbiasa jawab pertanyaan gitu".
"oh iya Lo jam berapa pulang dan kerjaan Lo udah siap apa belum?" tanya Kevin memberikan barang itu kepada Jihan di tempat kasir
"10 menit lagi kayaknya deh" ucapnya sambil menghitung barang.
***
tak lama kemudian berberes beres dan pamit di tempat kerja nya itu Jihan langsung keluar dan dia melihat Kevin lagi sedang berdiri dekat motornya.
"Kevin, Lo kenapa masih di sini, atau Lo lagi nunggu seseorang?".
"iya gue nunggu Lo dari tadi".
"gue?"
"iya, mau nganterin Lo pulang, ga mungkin teman gue sendirian pulang malam malam gini apalagi perempuan pula."
"mending gausah Vin gue bisa sendiri kok hehe".
"udah ayo... Lo gausah nolak nolak segala lagi gua itu teman Lo bukan orang asing tau!" kata Kevin memegang tangan nya Jihan untuk naik ke motor nya.
dari kejauhan ada Sasa yang sedang ada di mobil melihat Kevin memegang tangan nya Jihan dia merasa cemburu sepertinya dia salah paham lagi
"udah gue duga Jihan tuh juga suka sama Kevin! baru gue sadar selicik itu kah dia, teman gatau diri!" ujarnya dengan eksperesi wajah muram.
***
Felix sampai di sekolah dan bertemu lagi dengan Jihan
"jihan!" panggil Felix.
"felix, kenapa?".
"Lo ada waktu ga nanti, nonton bareng ke bioskop? gue udah beli tiket".
"aduh gimana yah gue hari ini harus giat kerja di tempat minimarket itu gue gamau ntar gaji gue kepotong,lain kali aja deh Felix"jawabnya.
"yah gue udah beli tiket jihan,kasihan tiketnya mahal banget lagi sia sia gue beli ujung ujung nya ga kepake" keluh Felix.
"Lo juga yang salah masa Lo ga nelpon gue semalam sih sebelum Lo beli?Lo juga sih!" ucapnya memukul bahu felix.
"yaudah deh gini aja gue ikut".
"serius?yessss ntar telpon gue kalo udah siap dari rumah" seru felix.
sepertinya Felix sangat senang padahal sebenarnya Felix belum membeli tiket itu mau heran tapi ini Felix yang dulu nya kulkas dan kini sudah mencair.
***
saat di kelas Sasa sedang duduk di tempatnya, suasana kelas sedang les kosong tidak ada guru yang masuk saat les pertama dan Reno yang sedang mengobrol dengan Rina.
"sa? Jihan kemana?" tanya Kevin.
Sasa tidak menjawab hanya saja mengangkat bahunya seraya tak peduli.
Kevin bertanya lagi " Sasa Lo kenapa sih?".
"bisa gak sih Lo diam?".
Kevin tak menjawabnya lagi dan diam saja.
Sasa melihat kotak cantik kecil dimeja Kevin tepat disampingnya sepertinya itu sebuah hadiah buat seseorang
"Kevin?ini buat siapa?" tanya Sasa memegang kotak itu.
"ini gua mau nembak Jihan nanti sambil ngasih dia ini" jawabnya tersenyum.
Sasa sangat cemburu saat mendengar yang di katakan Kevin.
"Lo mau nembak dia?".
"iya semoga gue di terima ya sa, gue udah dari awal suka sama Jihan".
"oh iya semoga" jawabnya dengan sedikit tersenyum yang sebenarnya hatinya sangat sakit.
***
disaat yang tepat Kevin mencari Jihan dan mengajak dia dekat taman sekolah
disini dia mulai mengungkapkan isi hatinya kepada Jihan.
dari situlah Sasa mengikuti mereka berdua dan bersembunyi di dekat bunga besar dekat taman itu dia ingin mendengar jawaban Jihan.
"Jihan gue mau bicara sama Lo" ucapnya.
"mau bilang apa?"
"gue selama ini suka sama Lo dan dari awal gua datang di sini, Lo mau gak jadi pacar gua?"ucapnya menatap mata Jihan.
"gue kasih Lo kesempatan untuk jawab dan gapapa gak jawab sekarang".
"bukan itu Kevin tapi gue udah nganggap elu teman gue, gue ga bisa jadi pacar Lo dan sekarang ada yang suka sama Lo!" jelas Jihan.
"maaf sebelumnya Kevin gue ga bisa Nerima Lo gue sebenarnya gue juga suka sama seseorang dan gue mau fokus sama orang tersebut ibarat dia dia itu crush gue".
"jadi Lo tolak gue karna seseorang".
"iya dan alasan gue juga udah nganggap Lo friend Vin".
"ok lah gue juga gamau maksa, lagipula cinta ga boleh di paksa".
Jihan tersenyum dan menepuk bahunya Kevin.
***
setelah semua di saksikan Sasa dan merasa dia sudah salah paham dengan Jihan ." jihan!" teriak nya memanggil Jihan.
"jihaaaan gue minta maaf Jihan aaaaa....." ucapnya memeluk erat Jihan
"ini apaan dah?"tanya nya heran.
"gue udah liat semuanya elo tadi sama Kevin di taman".
"ohoooo Lo ngintip yah daritadi,berani berani nya Lo ye?" lalu dia mencubit pipi Sasa dan mereka sekali lagi berpelukan
"gue minta maaf yah Jihan".
"iya sa... gue sama sekali gamau pisah sama Lo".
"ekhem, ekhem gue ga dipeluk nih?" sahut Rina dari belakang
"rinaaa ulu ulu sayang sini".
dan akhirnya mereka berpelukan lagi.