Pintu segera ditutup kembali, Monika menghampiri Ridho membantu merapikan pakaiannya. Dari mulai kemeja, celana panjang dan dasi.
"Kok kamu kayak nggak seneng gitu sih? Bukannya kamu yang dari kemarin pingin cepat-cepat kerja?" Monika merasa aneh.
Raut muka Ridho datar tanpa senyum sedikitpun, sambil melihat penampilan dirinya yang saat itu menurutnya sangat berbeda.
"Kamu tidak salah menyiapkan pakaian ini untuk aku? Bukannya aku tetap ditempatkan pada lowongan semula? Setahuku di sana memakai seragam khusus tehnisi bukan pakaian begini!" protes Ridho.
Monika berkacak pinggang, lalu bicara tegas pada Ridho.
"Sayang, kamu itu suamiku! Sebagian orang di kantor ada yang sudah tahu kok tentang hubungan kita, jadi kenapa pakaian ini jadi beban? Lagian aku minta sama Kak Roni supaya kamu ditempatkan di kepala bagian tehnisi, jelas pakaian kamu ya seperti ini!"
Deg