"Syukurlah," Riko mengulang kata yang diucapkan Sakinah.
Sakinah pun seketika menutup mulutnya dengan ke lima jari dia.
"Ya Allah apa yang sudah aku katakan tadi?" tanya Sakinah pada dirinya sendiri di dalam hatinya.
Riko malah terkekeh melihat Sakinah yang salah tingkah tersebut.
"Berarti aku tidak perlu lagi kerja keras untuk mendapatkan simpati dari kamu, karena faktanya kamu sudah tertarik pada pandangan pertama," tebak Riko.
Sakinah memalingkan wajahnya menghadap kaca mobil, melihat jalanan yang arahnya sedikit lagi menuju rumah dia.
"Rumahku di depan, Abang ada jas atau jaket nggak untuk menutupi tato di ke dua tanganmu itu? Soalnya aku pasti akan beradu argumen dengan Ayah jika Abang penampilannya seperti ini,"
Riko mengitari seluruh isi mobilnya untuk mencari jas atau jaket untuk menutupi tato yang ada di tangannya itu, namun sudah detail mata serta dilengkapi lampu tak kunjung juga Riko menemukannya.
"Aduh maaf ya sayang sepertinya nggak ada deh,"
