Tok Tok Tok
Suara ketukan pintu memekikkan telinga pasangan yang tengah dilanda rindu, meskipun masih tak ingin lepas namun suara yang berulang seolah mendesak salah satu di antara mereka harus segera beranjak ke arah pintu.
"Sayang aku cek dulu siapa yang datang?" ujar Rio sambil mengusap lembut bibir tipis Iklima yang basah oleh saliva yang dia hantarkan lewat lidahnya beberapa menit yang lalu.
Sepasang mata Iklima hanya mampu mengangguk patuh pada Rio, pasrah menunggu kabar siapa orang yang akan ditemui Rio di balik pintu ruang inap tersebut.
"Ummi?" ujar Rio.
Sempat kesal karena penyampaian rasa kangennya pada Iklima sudah terjeda namun setelah mata dia melihat jika sang pengetuk pintu merupakan ibu mertuanya Rio hanya bisa pasrah dengan bergegas membungkukkan badan serta menjulurkan tangan untuk mencium punggung tangannya.