Doni nampak tertunduk diam ke meja sambil memegang gagang cangkir yang berisi teh manis, lalu dia angkat kepalanya kembali dengan kondisi matanya yang berkaca-kaca.
"Saya ini baru saja ditinggalkan oleh anak sulung saya karena sebuah penyakit, selang sebulan Jamila kecelakaan dan kakinya harus diamputasi. Tunangannya pun meninggalkan Jamila dengan alasan malu bersanding dengan Jamila yang hanya memiliki kaki sebelah," lirih Doni.
Mata Daus pun ikut berkaca-kaca, bahkan Aminah berdiri lalu memijit lembut kedua pundak Doni sembari berusaha menguatkan menantunya tersebut.
"Ibu bangga sama kamu Nak, sebab kamu termasuk orang terpilih yang dipercaya melewati rintangan berat yang sulit bagi sebagian orang untuk melewatinya,"
Doni membalikkan badannya, dia peluk erat Ibu mertuanya tersebut sambil sesenggukkan menangis sampai air matanya pun membasahi hijab yang dikenakan Aminah.