"Randi aku butuh bantuan kamu! Bisakah?" tanya Fani.
"Kalau sekiranya aku mampu ya inshaAllah, tapi apa dulu?" jawab Randi.
Fani tiba-tiba menghampiri Randi dengan wajah serius tanpa ada senyum sedikit pun. Fani terlihat sangat gundah sekali.
"Aku butuh bapak untuk anak yang aku kandung!" ujar Fani.
Hmmm
Randi nampak bingung, apa maksud dan tujuan dari Fani bicara seperti itu. Randi tidak pernah sekalipun menyentuh Fani.
"Cowokku kabur ke luar negeri setelah berhasil menghamiliku," ucap Fani sembari nangis sesenggukan.
Randi menggelengkan kepalanya dan memaki Fani sambil berlalu begitu saja.
"Lantas kenapa harus aku Fan? Masih banyak cowok lain yang bisa kamu mintai pertolongan!" sanggah Randi.
Fani sepertinya bingung harus curhat dan minta tolong pada siapa, awalnya Fani sering bertanya banyak hal tapi ujung-ujungnya minta dinikahi.