"Dari baunya Seperti tak ingin aku lebarkan," ujar Bastian sambil mempertajam indera penciumannya.
Sama dengan apa yang dilakukan Bastian, hidung Cantika pun diendus-enduskan ke bakul yang dibawa Bi Asih tersebut.
"Bi, cepat turunin bakulnya aku kok nggak nahan sama aromanya!" pinta Cantika.
Namun seperti halnya seorang Ibu ke anak, Bi Asih menggerak-gerakkan jari telunjuknya menyerukan Cantika untuk cuci muka dan tangan dia sekaligus Badtian.
"Rita! Non harus cuci tangan Dan mukanya dulu baru mau bibi turunin, Den Tian juga muka gantengnya harus dicuci dulu ya!"
Layaknya anak yang nurut sama orang tua, Cantika dan Bastian pun beranjak ke sebuah pancuran. Pancuran adalah air yang mengalir dari sumber mata ke air dengan menggunakan bambu panjang sekali untuk dialirkan ke kolam ikan milik Brata.
"Sini biar aku bersihkan wajah kamu!" cetus Bastian.