Chereads / CONTRACT MARRIAGE JENDERAL KIM DAN ALENA / Chapter 21 - BAB.21 NENEK YOON MENAMPAR KIM

Chapter 21 - BAB.21 NENEK YOON MENAMPAR KIM

Sedan putih memasuki halaman rumah Jenderal Kim. Seorang wanita tua terlihat turun dari sebuah mobil sedan mewah, dialah nenek Yoon, wajahnya sudah terlihat tidak menyenangkan. Melangkah dengan wajah penuh amarah.

"Kim..Kim..."nenek Yoon memanggil Jenderal Kim

"Ya..nek ada apa. kenapa sich harus berteriak".

"Plakkk"nenek Yoon menampar Kim

"Nek...ada apa, kenapa harus menamparku, apa salahku".

"Panggil sekarang Alena, aku mau bicara dengan kalian berdua, sampai kapan kau mau membohongi nenekmu ini, cepat panggil Alena sekarang".

"Ya tetapi kenapa".

"Kim..apa harus penyakitku kambuh terlebih dahulu, sudah jangan membuat jantungku melemah".

Kim lalu menuju kamar Alena, dan memanggilnya untuk masuk ke ruang kerja Kim.

"Alena...nenek Yoon ingin bicara dengan kita berdua".

"Nenek..ingin bicara dengan kita, nenek juga menamparku tadi, entah aku belum tahu ada masalah apa".

"Jangan-jangan nenek Yoon".

"Maksudmu Jangan-jangan bagaimana, sudahlah keluar dulu, jangan sampai nenek Yoon lebih marah lagi".

"Baiklah Jenderal Kim".

Alena dan Jenderal Kim semakin bingung, saat melihat sikap nenek Yoon,.

"Alena, Kim..jelaskan foto dan video ini, jelaskan maksud dari semua ini Kim..kau tahu, hal ini kalau sampai meluas ke semua media masa bisa membuat malu keluarga besar kita, ya Tuhan Kim, mengapa ada video asusilamu dengan Angelica wanita licik itu, kau ini bisa tidak jangan menambah masalah baru, aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran kalian, dan kau Alena, kenapa kau bersedia menjalani pernikahan kontrak dengan Kim, sebenarnya ada masalah apa. Kalau kalian saling cinta untuk apa menjalankan pernikahan kontrak, aku kecewa dengan kalian berdua. Dan kau Kim, kau harus segera menikahi Angelica".

"Nek..maafkan aku, awalnya ini semua hanya rekayasaku saja, aku membuat surat pernikahan kontrak dan surat perjanjian pelunasan hutang, semua aku lakukan karena aku menyukai Alena saat pandangan pertama dan kejadian bersama Angelica di apartemen itu sudah diluar kendaliku"jawab Kim.

"Dasar anak bodoh kau cucu kebanggaanku Kim, kenapa kau begitu tega berbuat seperti ini, kau tahu ini akan mencoreng lagi nama baik keluarga kita dan masalah hutang apa maksudmu, siapa yang berhutang?"

"Alena nek, tetapi sejujurnya, tidak ada hutang yang harus dibayar karena ayah memang membantu dengan ikhlas kepada keluarga Alena dalam masalah keuangan, aku yang salah di sini".

"Dan kau Alena apa penjelasanmu mengenai hal ini, kenapa kau mau saja menandatangi surat perjanjian pernikahan kontrak itu".

"Jujur nek semula aku tidak mau menandatangani semua dokumen yang aku pikir tidak masuk akal itu, tetapi Jenderal Kim mengancamku, kalau aku tidak segera menandatangi surat itu, maka aku akan dimasukan ke dalam penjara".

"Benar-benar tidak mengerti maksud dan jalan pikiran kalian, masalah ini akan jauh membuat malu keluarga besar kita. Kim...aku ingin kau pertanggung jawabkan semua hal yang sudah kau buat, kau harus menikahi Angelica, dan kau Alena, aku sungguh sangat kecewa denganmu, aku harap mulai malam ini, kau pergi dari rumah ini, jangan pernah kau tunjukkan wajahmu di hadapanku".

"Maafkan aku nek..., aku sayang sama nenek"Alena sembari berlutut, memohon maaf kepada nenek Yoon.

"Apa...kau bilang sayang, kalau kau menyayangiku, kau harusnya jujur akan masalah ini, bukannya mendukung suatu yang salah, sudah aku tidak mau lagi melihat wajahmu, kau keluar sekarang juga dari rumah ini, dan kalian berdua tidak boleh lagi saling berhubungan ataupun bertemu, aku akan terus mengawasi kalian, dasar anak muda, seenaknya saja mengambil tindakan tidak pernah berpikir panjang".

"Nek..ini murni kesalahanku, kenapa harus Alena yang terusir dari sini, aku yang salah nek".

"Rumah ini aku yang membelikan untukmu Kim, saat kau masih berada di dalam kandungan ibumu, jadi aku yang jauh lebih berhak atas rumah ini, nama baik keluarga ini sudah tercoreng saat ayahmu menikahi Hann si wanita malam itu, itu pun masih akan terus membekas di setiap pemikiran orang yang senang akan jatuhnya martabat kita, masalah itu saja belum selesai sekarang dengan hal bodoh yang kau lakukan, kau pikirkan dampaknya Kim, kau mau keluarga kita dipandang buruk lagi, seorang Jenderal muda memiliki prestasi yang sangat bagus dalam Militer, ternyata menjalani pernikahan kontrak, apakah kau bisa bayangkan, bagaimana kalau berita ini sampai menyebar ke semua media, diam kau sekarang Kim, jawab! Alena...aku minta sekarang kau kemasi semua barang-barangmu, aku tidak mau kehadiranmu di sini akan membuat masalah baru, menyesal aku mendukung hubungan kalian"nenek Yoon pergi dan melangkah tanpa melihat wajah Alena dan Kim lagi

Kim yang hanya terduduk lemas, dia sangat menyesal akan tindakan bodohnya, menjalani pernikahan kontrak yang pada akhirnya akan merusak nama baiknya sendiri sebagai seorang Jenderal muda yang berprestasi. Melihat Jenderal Kim terdiam, Alena pun kembali ke kamarnya untuk mengemasi semua barang-barangnya. Banjir air mata antara Jenderal Kim dan Alena.

Air mata mulai tumpah lagi, saat Alena mengingat semua perkataan nenek Yoon yang melarangnya untuk bertemu dengan Jenderal Kim, seorang Jenderal tampan yang sudah membuatnya nyaman, namun Alena menyadari, bahwa dia juga telah salah, karena menuruti semua tindakan sang Jenderal yang suatu saat akan membuat masalah baru, dan nama Jenderal Kim akan rusak.

Melihat Alena sudah tak ada lagi di ruang kerjanya, Kim menghapus air matanya, hatinya terasa sakit, saat dia mengingat semua perkataan neneknya, Kim lalu menyusul Alena, untuk mencegah kepergiannya, Kim sadar, dia tidak bisa hidup tanpa Alena di sisinya. Saat hendak ingin membuka pintu, pintu kamar Alena terkunci, sepertinya Alena sengaja mengunci pintunya, agar Kim tidak menahan kepergiannya.

"Alena...tolong buka pintunya sayang, kita bicarakan solusinya, Alena bukalah, aku mohon jangan pernah meninggalkanku".

"Maafkan aku Jenderal Kim, aku tidak ingin nantinya menjadi perusak nama baik keluargamu, mulai sekarang kita harus berusaha mencoba melupakan satu sama lain, anggap saja diantara kita tidak pernah ada hubungan apa-apa".

"Tidak...jangan Alena, aku berjanji akan segera atasi semua ini, aku mohon buka pintunya Alena sayang, jangan pernah pergi, aku tidak bisa hidup tanpamu, aku mohon buka pintunya, Alena jangan sampai aku mendobraknya ya, aku bilang buka pintunya"Jenderal Kim berteriak sembari mengeluarkan air mata.

Alena lalu segera mendorong sebuah meja rias yang lumayan berat, untuk menahan pintu itu, agar Jenderal Kim tidak bisa mendobrak pintu itu dan melarangnya untuk pergi. Alena berniat pergi dengan melewati sebuah jendela yang bisa tembus dengan pintu belakang, jalan pintas untuk menembus ke jalan utama, sebelum pergi Alena meninggalkan semua barang yang diberikan oleh Jenderal Kim dan sebuah surat yang dia tulis sebagai pesan terakhir untuk Jenderal Kim. Seperti inilah isi surat sebagai pesan terakhir untuk Jenderal Kim:

Teruntuk Jenderal Kim

Jenderal yang terkadang membuatku kesal, menyebalkan namun bisa membuatku rindu akan senyumannya, pelukan hangatnya,ciuman lembutnya, aku mencintaimu Jenderal Kim, terima kasih atas semua cinta,sayang dan perjalanan singkat cinta kita. Aku memilih pergi, karena aku tidak ingin merusak nama baikmu, ini sangat berat untukku, tetapi ini demi kebaikan kita bersama.

Jenderal Kim, aku pasti akan merindukan semua tingkah emosionalmu. Dengarkanlah apa kata nenek Yoon, menikahlah dengan Angelica, maafkan aku yang harus segera pergi, dan jangan pernah mencariku lagi.

By: Alena"istri kontrakmu

Setelah selesai membuat surat terakhir untuk Jenderal Kim, Alena secara perlahan membuka Jendela kamar itu, namun Jenderal Kim terus saja mendobrak pintu itu. Saat Jendela itu sudah terbuka, dia melompat lalu keluar sembari berlari, Alena berlari dengan sangat cepat, dia tidak ingin sampai sang Jenderal menahan kepergiannya lagi, sesampainya di jalan utama, dia melihat ada sebuah taxi , lalu dia memberhentikan taxi itu, dan segera masuk ke dalam taxi, akhirnya Alena berhasil pergi dari kediaman Jenderal Kim.

"Selamat malam nona, mau kemana?"

"Hmm..cepat pak , antarkan saya ke bandara sekarang, cepat jalankan mobilnya ya".

"Baik nona".

Alena mencoba menahan untuk tidak menoleh ke belakang , dia berusaha ingin melupakan semua kenangan di rumah itu bersama Jenderal Kim. Saat sudah jauh dari lokasi kediaman Jenderal Kim, air mata Alena tumpah dan membanjiri wajah cantiknya.