Lova berjalan di bawah gerimis sore sebab hujan tidak bisa benar-benar reda. Lova juga tidak bisa menunggu sampai hujannya selesai, dia harus segera pulang jika tidak ingin kena omel suaminya.
Kehamilan membuat Lova mulai dibatasi. Namun, Lova bisa memahami kekhawatiran Pritam. Dia hanya ingin yang terbaik untuk dirinya dan calon buah hati mereka nanti. Apalagi ini adalah kehamilan di usia tua, hal buruk rawan terjadi.
"Nak Lova!" Suara seorang wanita menghentikan langkah kaki Lova.
Ketika Lova menoleh, Susanti berlari ke arahnya.
Sudah lama dia tidak bertemu dengan Susanti. Lova memutuskan untuk tidak menyangkut pautkan wanita itu lagi. Ranu ada benarnya, jika dia benar-benar terlihat mulai menjadi orang jahat.
"Kenapa kamu hujan-hujanan begini?" tanya Susanti sembari memayungkan payung miliknya untuk menutupi tubuh Lova dari hantaman gerimis di atas sana. "Nanti kamu bisa sakit."
Lova tidak langsung memberi jawaban. Dia tersenyum manis sembari menganggukkan kepalanya.