"Nama kamu Mayya?"
Mayya menoleh setelah mendapatkan panggilan itu. Seorang pria datang padanya. Dia tersenyum manis dan berjalan mengarah padanya.
Mayya hanya menganggukkan kepalanya seraya terus menetap kedatangannya. Mayya berusaha untuk mengenalinya, tetapi pemuda itu benar-benar asing untuk dirinya.
"Namaku Abian," katanya kemudian. Dia tiba-tiba saja memperkenalkan diri pada Mayya.
Mayya lagi-lagi hanya menganggukkan kepalanya. Dia tidak tahu harus menjawab dengan kalimat apa. Jujur di dalam hatinya, Mayya merasa sedikit takut jika didekati oleh seorang pria begini. Meskipun ini adalah lingkungan kantor, tetapi kejahatan bisa terjadi di mana saja.
Abian menatap sekitarnya. Ruangan ini sepi, hanya berisi mereka berdua saja.
"Kamu sedang hamil?" Abian kembali berucap untuk membuat suasana akrab di antara mereka berdua.
Mayya manggut-manggut saja. Dia tidak berucap sepatah kata pun. Dirinya tidak pandai untuk berbicara dengan orang asing apalagi itu seorang laki-laki.