hallo, aku Amy. Umurku 17 tahun, umur legal yang selalu aku idam-idamkan. Ada satu hal yang sangat aku senangi dari umurku saat ini. Yap! Aku bebas!
Kalian pasti bertanya, mengapa aku begitu menginginkan kebebasan?
Biar ku ceritakan
Aku adalah anak perempuan satu-satunya dalam keluargaku. Ayah dan ibuku sangat menyayangiku. Saking sayangnya, mereka selalu memperhatikanku, memberikan apapun yang ku mau dan berada di sekelilingku.
Karena mereka selalu berada di sekelilingku dan begitu memperhatikanku, akhirnya ada berbagai hal yang ingin aku lakukan seperti teman-temanku yang lain namun tidak diijinkan oleh mereka. Alasannya karena aku masih kecil, padahal, teman-temanku yang lain diijinkan oleh orang tua mereka.
Sejak saat itu, akupun bertekad untuk segera dewasa. Kata ayah, saat umurku sudah legal nanti, aku dapat melakukan apapun yang ku mau. Mereka berjanji tidak akan terlalu mengaturku selama apa yang kulakukan tidak merugikan diriku sendiri dan melanggar hukum.
Sayangnya, setahun kemudian ayah sakit dan harus meninggalkanku bersama ibu dan kedua adikku sendirian.
Memang berat tanpa ayah, ibu bekerja mati-matian sendiri untuk menghidupiku dan kedua adikku. Aku tau itu sangat berat dan melelahkan, namun senyum yang ia tunjukan saat ia pulang kerja terlihat seperti apa yang ia lakukan tidak seberat itu. ia membuatku berpikir 'Ibuku benar-benar hebat. ia seorang pahlawan!"
Pahlawan yang sedang aku ceritakan pada kalian saat ini baru saja mengetuk pintu kamarku
"ada apa ibu? masuk saja.. pintunya tidak ku kunci.." teriakku dari atas tempat tidur. Aku sedang asik menonton drama di Hpku hingga terlalu malas untuk membukakan pintu
Setelah mendengar jawabanku, ibu pun masuk ke kamarku masi dengan baju kerjanya. Sepertinya iya baru pulang kerja, mengingat saat ini pukul delapan malam
"my.. Besok kan ulang tahunmu yang ke-18.. bagaimana kalau kita merayakannya dengan Dinner di hotel bintang lima?"
Aku mengernyitkan dahi ku dan menatap ibu dengan tidak percaya "hotel bintang lima? tidak usah bu, makan di sana pasti mahal"
Ibu menggeleng lalu menggenggam tanganku "tidak apa-apa.. kita rayakan ulang tahunmu sekalian ada seseorang yang ingin ibu kenalkan padamu dan adik-adikmu"
Meskipun aneh, namun aku tidak menolaknya. Siapa yang akan menolak ajakan makan di hotel bintang lima? aku yang terlalu senang dengan berita itu membuatku lupa akan fakta bahwa ibu ingin memperkenalkan seseorang padaku dan adik-adikku
CALON AYAH BARU
Namanya David
Dialah orang yang ingin ibu kenalkan padaku dan adik-adikku
yap.. kami tidak masalah.. Dia sepertinya pria yang baik dan terlihat sangat menyayangi ibu. Yah meskipun aku sedikit jijik melihat ibu bermesraan dengan pacarnya di depanku, tapi ibu terlihat bahagia. Selain itu, calon ayah tiri ku juga mapan. Tidak ada alasan untuk menolaknya bukan? Aku rasa ini hadiah ulang tahun yang terbaik sejak kepergian ayah.
Jujur saja aku selalu iri dengan teman-temanku saat melihat mereka bersama ayah mereka, mungkin Tuhan melihat itu semua hingga memberiku ayah baru di hari ulang tahunku?
Sejak saat itu, ibu tidak lagi bekerja karena calon ayah tiriku ingin ibu menikmati hidupnya. Calon ayah tiriku juga sering mengantarku ke sekolah, menjemputku, mengajakku makan bahkan memberikanku barang-barang branded.
Berkat calon ayah tiriku, penampilanku lebih terurus, aku jadi bisa berpacaran dengan pria yang ku idamkan di sekolah. Aku juga bisa hangout bersama teman-temanku tanpa harus berpikir tentang uang.
Semua begitu indah hingga hari itu tiba
Hari dimana seorang wanita paruh baya masuk ke kelasku, menjambak rambutku dan menarikku keluar dari kelas lalu menamparku
"DASAR ANAK PELACUR! KATAKAN PADA IBUMU JAUHI SUAMIKU!"