Sepulangnya dari mengantar Andrea, Svard tidak bertolak ke apartemen sebagaimana yang dikatakannya pada gadis itu. Perasaannya mendadak tak menentu, mendorongnya untuk pergi ke Malmo.
Sepuluh menit berkendara, akhirnya ia sampai di perumahan tempat kastilnya berada. Sudah sepi di sana karena hampir tengah malam. Itu juga semakin membuat perasaannya tak menentu, seolah terjadi sesuatu di kastilnya. Namun, sepanjang perjalanan Svard tidak menemukan kejanggalan apa pun.
Oh, atau mungkin belum? Karena Svard lekas menghentikan mobilnya di depan gerbang kastil begitu ia melihat seseorang berpakaian serba hitam dan tertutup berdiri di sana seolah menghadangnya.
"Siapa..."
Svard memicingkan matanya, menyelidiki setengah wajah pria itu dengan sorot cahaya minim. Semenit kemudian, Svard membulatkan matanya. "Dia..."
"Untuk apa dia ke sini?" Svard melepas seatbeltnya, keluar mobil dengan tergesa-gesa meski ia sebenarnya takut. "Kau? Apa urusan malaikat maut di sini?" tanyanya.