Belasan menit berlalu bersama hening, karena baik Andrea atau Svard sama-sama tidak berniat membuka percakapan lebih lanjut sekembalinya mereka dari dapur membawa dua gelas seduhan herbal dan madu. Hanya suara televisi yang terdengar, menayangkan siaran yang tidak terlalu Andrea sukai, atau mungkin juga hanya dipilih asal oleh Svard untuk memangkas kesunyian.
Namun Svard sebagai pemilik rumah rasanya perlu memperlakukan tamunya dengan baik. "Kau datang dari perusahaan sore ini?" tanyanya kemudian.
Andrea sedikit terkesiap. "Ya, baru saja selesai, kelanjutan pekerjaan setelah jeda istirahat. Kau tidak mengikutinya sampai selesai tadi."
"Hm. Maaf karena aku merasa tidak sehat."
"Kau tampak sehat-sehat saja," bantah Andrea.
Svard melirik Andrea kali ini, menaikkan sebelah alisnya dari balik kaca mata hitam yang tetap ia kenakan meski Andrea sempat membukanya tadi. "Apakah aku terlihat sesehat itu di matamu? Sungguh perhatian."
