Sandra dan Karni terpaksa menuruti saran Angger. Mereka hanya membawa beberapa pakaian ganti dan beberapa uang tabungan yang berhasil disembunyikan dibawah guci beras. Dengan hanya membawa satu tas besar, keduanya berjalan meninggalkan kontrakan yang isinya sudah hancur lebur. Sandra menitipkan kunci pada tetangga sebelah rumah yang sejak tadi hanya mengamati saja.
Dengan mobil jenis keluarga warna hitam pekat, Angger membawa dua orang perempuan yang baru saja ditimpa kemalangan itu menuju tempat tinggal mereka yang baru. Sandra duduk di samping sang pengemudi, sedangkan ibunya duduk di kursi tengah.
"Maafkan kami yang selalu merepotkanmu, nak. Entah bagaimana caranya kami bisa membalas kebaikan kamu ini." Ujar Karni yang duduk termenung meratapi kemalangan nasibnya yang tidak berkesudahan.