"Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin larut dalam kenangan masa lalu. Aku ingin melangkah ke masa depan tanpa meninggalkan masa laluku. Ayahnya Abi, apa yang harus aku lakukan?" Tanya Gendhis dengan bekas isakan tangis masih terdengar.
"Aku … tidak pantas menerima pertanyaan ini. Karena, aku hanyalah pria pengecut yang menyembunyikan segalanya. Ibunya Abi, lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan. Ikuti kata hatimu. Aku tidak bisa memberikanmu keputusan apa yang harus kamu lakukan. Aku sudah tidak punya hak itu lagi. Aku hanya memiliki hak dan kewajiban untuk Abi." Ucap Erlangga yang sudah bisa mengontrol emosinya.
