"Kenapa bisa begitu? Memangnya kita tidak bisa berteman saja?" Tanya Rara lagi.
"Mungkin orang lain bisa, tapi aku tidak bisa. Aku tidak ingin membuat pria lain yang ingin mendekatimu jadi mundur karena melihat aku dan kamu berteman dan selalu bertemu." Jawab Tio. Rara terdiam mendengar jawaban pria yang tidak pernah diduga akan menyatakan cinta padanya. Bukan menyatakan secara eksplisit tapi lebih ke penegasan ciri khas seorang tentara yang terbiasa hidup penuh kedisiplinan.
Rara tidak ingin kehilangan teman berbicara yang nyaman. Tapi, untuk menjadi kekasihnya, itu merupakan suatu langkah yang sangat berani.
"Tio, aku …" Tio menunggu jawaban Rara secara lengkap tanpa ingin memotong ucapannya. "Aku … aku tidak tahu. Aku … tidak yakin kalau kita … bisa menjadi sepasang kekasih." Jawab Rara, diakhiri dengan mengatupkan bibirnya rapat-rapat.
"Apakah karena pangkatku?"
"Bukan!"
"Tampangku yang pas-pasan?"
"Juga bukan!" Rara menyeringai kesal mendengarnya.