Setelah semua selesai, Gendhis melihat telpon genggamnya yang tergeletak di atas meja. Dia ingin sekali menelpon Erlangga namun perbedaan waktu membuatnya berpikir ulang. Gendhis mengambil ponselnya untuk diletakkan di kamar tidurnya. Namun tiba-tiba, telpon itu berdering dan nama yang muncul dilayar adalah 'Mas Erlangga'.
Gendhis berpikir apakah dia harus menerimanya atau mengabaikannya saja.
"H-halo," Gendhis memulai pembicaraan dengan menyapa pria yang tinggal nun jauh disana.
"Sayang, kamu belum tidur rupanya." Ucap pria yang suaranya terdengar senang karena panggilannya diterima.
"Aku … aku baru saja mau tidur." Wanita itu sejatinya malah mengambil posisi duduk ternyaman di ruang tamu dengan memeluk bantal di pangkuannya.
"Oh, begitu. Jadi aku mengganggu kamu. Ya sudah, aku …"
"Tidak apa. Kamu telpon pasti ada yang penting. Katakan saja," Ucap Gendhis memotong pembicaraan Erlangga yang hendak memutus percakapan.