"Kamu tahu tidak? Hati kecilku berkata kalau minuman itu sebenarnya untuk aku. Perempuan ular itu memberikannya untukku tapi kemudian diminum oleh Siti yang tidak tahu apa-apa. Dia sudah bertindak di luar batas. Syukurlah dia tidak ada dirumah. Aku bilang pada pengasuh Manggala dan Laras untuk tidak meninggalkan keduanya satu detikpun." Ucap Sandra sambil melipat kedua tangannya didepan dada dengan sikap kesal terpancar jelas di wajahnya.
"Sudahlah, sekarang kita harus memikirkan cara dengan kepala dingin. Kita tidak akan bisa mencari jalan keluar kalau kita marah-marah dan emosian." Ujar Angger pada istrinya yang menghela napas berkali-kali.