Namun tidak ada balasan dari pertanyaan dan pernyataannya. Suami yang dicintainya malah justru berjalan lurus kembali dan akhirnya hilang di gelapnya malam.
"Maaaas!" Gendhis terbangun dari mimpi buruknya. Mimpi seharusnya datang sesuai dengan yang diingat seharian ini. Gendhis menginginkan sang suami kembali ke sisinya namun sang suami malah pergi tanpa menoleh padanya.
Jantung Gendhis berdegup kencang.
"Tidak tidak, semua akan baik-baik saja. Aku tidak boleh berpikiran macam-macam. Mas Erlangga tidak bisa pulang karena kondisi disana yang tidak memungkinkan, bukan karena apa-apa." Ibu satu anak itu bangun dari duduknya dan beranjak turun untuk mengambil air minum diatas meja. Abi tiba-tiba terbangun karena kehausan. Gendhis pun langsung menyusui anak semata wayangnya.
------