"Huh, aku sudah bosan memperingatkan anda untuk jangan memanggilku kamu kamu. Sekarang, aku mau pulang." Gendhis meminta supir itu untuk menyetir kembali namun dengan posisi Daniel berada di sebelah kursi supir sekarang.
"Siap, nyonya." Pria berambut panjang itu menyeringai mendengar titah perempuan yang seharusnya dia lindungi malam ini, malah menjadi perempuan yang menyelamatkan nyawa mereka bertiga.
"Tuan Daniel, untuk seterusnya, tolong jangan pedulikan aku lagi. Hubungan kita hanya sebatas rekanan bisnis. Aku tidak ingin muncul gossip diluar tentang kita yang terlihat berduaan terus." Ucap Gendhis.
"Ah, ngomong-ngomong tentang duaan. Ada sesuatu yang akan aku beritahukan padamu besok."
'Apa itu?" Gendhis memajukan tubuhnya untuk mendengar jawaban dari pria yang duduk di depan.
"Besok saja. Setelah mengantarkanmu pulang, aku juga harus kembali ke apartemen." Ucap Daniel lagi.