Beberapa saat suasana menjadi sunyi. Tidak ada suara yang menjawab lagi. Rara mengerutkan keningnya.
"Apakah dia sudah pergi?" Rara mencoba menyibak sedikit tirai jendela dan memang tidak ada motor lagi disana. Rara tidak ingin berspekulasi untuk membuka pintu. Kalau-kalau pria itu bersembunyi di luar. Perempuan itu pun masuk ke dapur untuk membereskan belanjaannya. Tiba-tiba terdengar bunyi motor dihidupkan dan pergi meninggalkan halaman kosan Rara.
"Huft, maafkan aku Tio. Aku tidak akan membuka celah lagi untuk kita bertemu selama kamu masih menjadi suami orang. Aku tidak mau disebut pelakor. Aku ingin hidup tenang." Gumam Rara sambil menatap belanjaannya yang belum semua dikeluarkan dari kantong plastik.
-----
BUK
BUK
BUK
BUK