"Kamu harus makan. Biar mami yang menemani Sandra disini. Banyak petugas yang menjaga di luar. Sandra kali ini pasti aman." Ujar Batari berusaha menenangkan anaknya yang tampak pucat dan lemas.
"Ayo, papi temani kamu ke kantin. Sepuluh menit saja kamu harus makan." Ujar Eko, sambil menggandeng tangan Angger.
'Kalau bukan karena profesiku, aku sudah membunuh mereka saat itu juga." Angger menggeram mengepalkan tangannya. Masih teringat di kepalanya bagaimana penampilan Sandra saat Angger selamatkan. Kalau dia terlambat sedetik saja, wajah dan tubuh Sandra akan terbakar air keras. Pihak kepolisian telah mengamankan Wita dan pasti akan menindaknya dengan pasal berlapis.
Angger bersikeras untuk tidak beranjak dari sisi Sandra. Eko dan Batari menyerah. Mereka memilih membeli makanan dan minuman untuk dibawa ke kamar Sandra, agar anaknya bisa makan sambil menemani tunangannya yang masih belum sadarkan diri.
