Dia tidak tahu harus berkata apa-apa. Dia hanya tidak ingin berhubungan seks lagi dan hamil. Meskipun memakai karet pelindung, tidak menjamin akan bebas dari kebocoran. Fifin dan Gary terdiam untuk beberapa saat.
"Aku akan kerumahmu besok pagi. Dan, memperkenalkan diriku sebagai calon suami seorang dokter muda, Fifin Tunggadewi." Ujar Gary dengan suara tegas.
"APA? Kamu jangan macam-macam!" Fifin spontan berdiri karena ucapan Gary benar-benar membuatnya terkejut bukan main. "Aku tidak pernah berniat untuk menikah. Apalagi itu dengan pria seperti kamu!" Ucap Fifin lagi setengah berteriak.
"Pria seperti aku? Memangnya kenapa denganku? Jangan lupa! Aku yang menikmati keperawananmu dan kamu pernah mengandung anakku. Hehehe, jadi, pria seperti apa yang kamu maksudkan?" Gary menatap sinis Fifin yang napasnya terengah-engah setelah berteriak setengah memaki pria yang terkekeh itu.