"Aku hanya ingin menyentuhmu saja, tidak lebih dari itu."
"Aaaahhhh," Lagi-lagi leher Sandra mendapatkan hisapan dari bibir nakal pria yang sedang dimabuk asmara. "Angger, hentikan."
Angger kembali menyesap bibir perempuan yang sejak tadi merintih tertahan.
"Uhmmpp," Tangan Angger yang mulai menyusup masuk kedalam kaos Sandra, membuat kulit perempuan itu meremang.
"Ahhhhh, sial! Aku benar-benar tidak bisa menahan ini." Angger bangkit dari atas tubuh Sandra dan berjalan cepat menuju kamarnya.
"Sayang, maafkan aku! Aku ... tidak bisa mengantarmu pulang." Teriak Angger dari dalam kamar.
Sandra menghela napas lega. Dia segera merapihkan pakaiannya, mengambil tas, dan keluar dari rumah Angger, berjalan kaki menuju rumahhnya sendiri.
-----
"Bang, dipanggil komandan di pos." Seorang teman Erlangga berlari tergesa-gesa menghanpiri Erlangga yang baru saja berganti pakaian setelah piket jaganya.
"Ada apa memangnya?"