Chereads / tunanganku terlalu kuat / Chapter 1 - Eagle Sang Sniper (E.S.S)

tunanganku terlalu kuat

Daoist_grimreaper
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 3.1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Eagle Sang Sniper (E.S.S)

Di suatu padang rumput, terlihat seorang pria sedang berjalan membawa sebuah tas militer besar dan 2 buah senapan di punggungnya. Tubuhnya tertutup oleh rumput untuk menyamarkan diri di padang rumput, bahkan dengan tas besar di pungungnya dirinya tidak terlihat dan tersamarkan, mencari spot terbaik untuk sniper dengan memegang DMR SKS (Samozaryadyn Karbin sistemny Simonova) di tangannya meneropong musuh mencari sniper musuh.

"Eagle bagaimana keadaan mu?" suara misterius. " Siap di posisi, sedang mencara sniper musuh" Eagle yang tidak lain adalah prajurit tersebut menyauti suara misterius dengan tenang.

Beberapa saat kemudian terlihat pantulan sinar dari scoop sebuah sniper.

"sniper di temukan Siap memulai operasi, misi dimulai dalam hitungan 3 2 1." "DOOR" suara tembakan mengarah ke sniper musuh mengalihkan perhatiannya. "DOOR" suara tembakan ke 2 mengarah ke target utama yang langsung mengenai kepala target yang harus di bunuh.

Eagle langsung menutup scoop yang di gunakan agar tidak terdeteksi oleh musuh, dirinya lalu berdiri dan bergerak menjauh dari lokasi. Tidak berselang lama saat dirinya menjauh dari tempat sebelumnya terdengar banyak ledakan yang merupakan bom udara yang di jatuhkan di tempat musuh. Eagle menuju ke lokasi penjemputan yang telah di tentukan. "suara helikopter terbang" ( imajinasikan sendiri) angin dari baling-baling menerpa tubuh Eagle dirinya pun membuka masker yang menutup wajahnya. Terlihat seorang pemuda berumur 25 tahunan bermata biru dengan rambut hitam pendek yang lurus.

Helikopter mendarat dia pun langsung masuk dan helikopterpun terbang meninggalkan lokasi dan menuju ke markas pasukan khusus.

Di dalam helikopter "apakah kau akan pulang ke rumahmu?" pilot bertanya ke Eagle. " ya, aku akan pulang, tapi ke kota Jiangnan bukan ke rumahku." saut Eagle kepada sang pilot. "hey kapan kau akan kembali ke markas setelah kau pergi nanti? Aku akan jarang mengudara jika dirimu tidak ada, HAHAHA" kopilot yang tertawa dengan keras.

"tidak akan kembali kecuali di butuhkan" jawab eagle sambil menghela nafas. (pensiun)

Beberapa saat kemudian merekapun sampai di markas militer dan mendarat di landasan terbang, Mereka sampai di markas militer pada malam hari.

Pagi hari setelah sampai di markas militer eagle di panggil komandan ke kantornya untuk melaporkan misinya." Eagle datang untuk melaporkan misi!" kata Eagle dengan nada tegas dan hormat kepada komandannnya." Target misi xxxxxx telah berhasil di tembak tepat di kepala dan tempat target telah di pastikan hancur oleh unit pengebom.

"Bagus memang sniper no 1 pasukan phoenix, ku dengar dirimu akan pulang?" kata komandan.

" Siap! Benar!" jawab Eagle dengan formal.

" Tidak perlu formal aku ini bicara secara pribadi denganmu."kata komandan."Baiklah" jawab eagle.

komandan.memberikan sesuatu," Bukalah".

"hm? Apa ini?" tanggap eagle dengan nada kepo.

"oh itu? Aku juga tidak tahu" jawab komandan dengan wajah licik.

"uhhhh, apa ini?"eagle ragu karena melihat senyum licik komandannya.

Eaglepun membuka kotak tersebut secara perlahan-lahan. Setelah kotak itu terbuka dia terkejut dengan apa yang di lihatnya."I..ini!,bukankah ini medali?" eagle terlihat kecewa dengan isi kotak.

"HAHAHAHAHA, Benar itu dari pimpinan tertinggi langsung, medali dengan kehormatan tertinggi! Hahahaha selamat!" komandan dengan wajah sangat senang dan puas.

Tetapi setelah beberapa saat komandan baru sadar bahwa Eagle sama sekali tidak terkejut dan hanya berekspresi datar.

"kenapa dirimu tidak terkejut?" tanya komandan.

"karena aku tidak peduli dengan medali ini. Sekarang aku butuh uang" jqwab eagle dengan muka datar.

Batin komandan "uh". Setelah kecanggungan tersebut!

" hmmm baiklah, sekarang kapan kau akan pergi dari markas militer, bukankah kamu sudah membeli tiket pesawat?" tanya sang komandan dengan wajah sok serius.

" hari ini aku akan pulang, pukul 11.00 aku akan naik pesawat di bandara." Eagle

" kalau begitu cepatlah sudah jam 09.47, kembali ke asrama dan bersiaplah." Perintah komandan pada saat itu.

"SIAP PAK" jawab Eagle dengan nada yang keras.

Eaglepun meninggalkan ruang komandan,setelah itu" hah, reaksi macam apa itu!"Komandan dengan wajah aneh.

Eagle pun kembali ke asrama setelah keluar dari kantor komandan,sesampainya disana dirinya langsung bergegas mandi dan menata pakaian serta barang lainya. Mengguanakan kaos hitam dan celana jeans serta kacamata hitam dirinya keluar dari markas militer, melewati tempat latihan menembak,gudang persenjataan,di kantin Eagle membeli beberapa makanan dan minum. Setelah itu dirinya melewati gedung kantor dengan tenang, dari lantai 3 gedung komandan melihat eagel yang meninggalkan markas.

Sesampainya dia di depan gerbang markas militer kebetulan ada taksi yang berhenti, setelah dia masuk ke dalam taksi dirinya langsung meminta untuk mengantar dia ke bandara. Perjalanan dari markas militer ke bandara membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam perjalanan. Saat sampai di bandara eagle pun membayar taksi dan masuk kedalam bandara, saat dia sudah di bandara dan melihat jam tangannya tepat sekali tinggal limabelas menit sebelum pesawat lepas landas. Dirinya pun terburu-buru keloket untuk naik ke pesawat. Setelah naik ke pesawat Eagle pun langsung mencari tempat duduknya.

" Bangku nomor 45 kelas umum" gumam Eagle sambil berjalan."1,2,.....34,35,.....40,41,42,43,44,45"

Eagle pun menaruh tas kecilnya di box peyimpanan di atas tempat duduknya. Setelah itu Eaglepun duduk di kursinya, Tak berselang lama datanglah seorang perempuan menaruh tas di box penyimpanan dan hendak duduk di kursi sebalah Eagle.

Tak berselang lama setelah Eagle duduk,datang seorang perempuan cantik dengan rambut abu-abu panjang dengan bermata biru yang membuatnya terlihat anggun.

"oh wanita yang cantik" batin penumpang yang lain.

Perempuan tersebut menghampiri tempat duduk Eagle.

perempuan yang menghampiri tempat duduknya. Perempuan tersebut menaruh bawaannya di loker pesawat, setelah itu duduk di samping Eagle.

"permisi tuan" sapa wanita tersebut kepada eagle.Eaglepun mengangguki salam wanita tersebut dengan sedikit senyum.

Sebelum pesawat lepas landas dari bandara tersebut.

"Hah, dasar kakek tua sialan sudah mati masih banyak minta." Gumam Eagle teringat saat sebelum kakeknya meninggal dia berpesan "Wang kecil, satu tahun setelah kakekmu ini mati kakek ingin kamu pergi ke kota jiangnan dan hubungi nomor ini, akan ada orang yang menjemputmu." Kata kakek Eagle.

Takterasa pesawat sudah akan lepas landas, setelah itu eaglepun menengok ke sampingnya melihat wanita yang duduk di sampingnya dan melihat wanita tersebut sampingnya gemetaran.

Diapun bertanya Karena heran Eagle ingin membantu tapi diabertanya terlebih dahulu kepada wanita tersebut "Nona apakah anda baik-baik saja?" tanya eagle.

"AH, sa..saya baik baik saja kok!" jawab wanita tersebut. " Apakah anda yakin? Tangan dan kaki anda bergetar dan wajah anda pucat begitu" eagle langsung bertanya dengan pasti.

" ah, sebenarnya saya takut ketinggian" jawab wanita tersebut."Apakah anda butuh bantuan nona?"tawar Eagle

" Ah! Tidak perlu, terimakasih" kata si nona dengan tangan gemetar.

Karena Liu Wang merasa kasihan kepada perempuan tersebut dirinya pun menawarkan tangannya untuk pegangan kepada perempuan tersebut."Silahkan pegang saja tangan saya kalau anda tidak tahan"

Sang perempuan langsung memeluk tangannya dengan erat." huhuhu "suara sang perempuan yang menangis karena terlalu ketakutan. " uh, kenapa nona ini sangat erat memeluk tanganku?" batin Liu Wang. Beberapa saat kemudian pesawat telah terbang tinggi di atas langit.

"Nona bisa lepaskan? kita sudah ada di langit!" tanya liu wang.

"A..APA?! di langit yang tinggi? Huhuhuhuhuhu" sang wanita semakin takut."tuan bolehkah saya memegang tangan anda sampai mendarat?"tanya sang wanita dengan muka memelas.

"uh, baiklah. Tapi tolong jangan memeluk tanganku" kata liu wang dengan muka tidak nyaman. " Ah! Ma...maaf" kata wanita tersebut masih ketakutan dan malu.