Hatinya sakit, tak kala banyak orang yang membencinya dan tidak setuju kalau Hannah menyukai Ryan. Sampai tak terasa setetes air mata jatuh membasahi wajahnya. Sudah berapa lama Hannah tidak menangis lagi, mengingatkan kembali kenangan buruk di sekolah lamanya, kini kembali lagi saat menginjak sekolah barunya. Apa Hannah ditakdirkan tidak akan pernah bahagia? Apa Hannah ditakdirkan tidak akan pernah bisa mendapatkan seseorang mencintainya dengan tulus?
Bagaikan seekor kupu-kupu yang sangat rapuh, seseorang yang kejam mematahkan salah satu sayapnya, sehingga Hannah tidak bisa terbang. Tidak bisa menggapai kebahagiannya sendiri.
***
Belakangan ini Hannah terus menghindarinya. Ryan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Hannah, sesuatu apa yang membuat Hannah menghindarinya. Seperti tadi, selepas pelajaran usai, Ryan mengajak Hannah pulang bersamanya.
"Hannah nanti pulang bareng aku aja, sekalian kan ke tempat kerja."
"Gak usah, aku bisa sendiri."