(Loren Karina)
Kesibukan menyingsing dimana-mana, para pekerja di Istana Magis sibuk kesana-kemari membawa tumpukkan berkas yang menggunung. Begitu juga dengan Karin yang berada di ruang kerjanya, Karin harus tertahan di depan tumpukan buku dan perkamen yang telah menggunung. Bersama asistennya, Lily, wanita itu matanya terlihat cekung dan sudah seperti mata panda, tetapi tidak dengan Karin yang semangat menandatangani setiap perkamen.
Lily harus bisa menjadi asistennya yang cekatan dan cepat. Kasihan sekali Lily, harus keluar-masuk, membawa setumpuk perkamen yang telah di tanda tangani, hingga lembaran perkamen yang menggunung telah menyusut. Karin menghentikan, tidak ingin tahu harus menandatangani apa.
"Lily, sudah tidak ada lagi?"
Lily yang baru masuk, tidak membawa lagi setumpuk perkamen, tetapi terlihat wajahnya yang pucat, mata uang cekung gelap seperti mata panda.
"Sudah tidak ada Nyonya, semua sudah anda selesaikan," kata Lily lesu.