(Ryandra Lim)
Wanita itu begitu dekat sekali denganku, aku bisa merasakan hembusan napasnya yang menerpa wajahku. Senyum mengerikan yang selalu aku ingat. Wanita bergaun merah itu benar-benar mendapatkan aku, membuatku tak berdaya di hadapannya. Rasa sakit di leherku semakin menjadi. Di sela rasa sakit, tangan wanita itu membelai lembut wajahku.
Aku tidak akan termakan oleh rayuan gila wanita itu. Aku mendengarkan suara-suara samar, suara itu bergaung seperti hewan buas. Raut wajah wanita bergaun merah itu tampak tidak suka. Setelah menyudutkan aku ke dinding, wanita itu melompat, mengambil jarak denganku. Aku bisa bernapas lega, terlepas dari wanita ular itu.
"Oh, kamu tidak suka aku mengambil pemuda ini? Sayangnya, pemuda tampan ini sudah aku tandai menjadi kepemilikan ku."