(Clarissa Lim)
Bisik-bisikkan itu bergaung di telingaku, seakan aku bisa mendengar jelas di dalam kepalaku. Aku tidak ingin lagi Lucy berbuat seenaknya padaku. Aku adalah aku. Clarissa Lim, seorang gadis kasar dan tempramental. Suka menindas yang lemah, angkuh dan sombong. Entah sudah berapa banyak predikat yang orang-orang berikan padaku, aku sendiri tidak peduli orang-orang mengurus aku seperti apa.
Aku menghentikan tongkat infus yang mengarah ke arahku. Tidak peduli dengan senyuman mengejek yang Lucy layangkan padaku. Aku merebut paksa tongkat infus yang berada di tangan Lucy, kakiku terangkat dan menendang perut Lucy, hingga dia membentur tembok di seberang kasur dan jatuh ke lantai.
Tiang infus di tanganku, aku lempar ke sembarang tempat. Lucy kembali berdiri, tatapan wajahnya menyiratkan kebencian dan seperti biasa, tatapan remeh. Seakan membuat aku terpancing marah.