Qonin tidur sangat nyenyak sesampainya tiba di rumah, kejadian di puncak cukup menguras tenaga dan pikirannya, sehingga dia tidak sadar jika hampir seharian waktu dia gunakan untuk tidur penuh, dia bahkan tidak mau makan meski dipaksa oleh Narti.
Namun, ketenangan itu terganggu saat ponselnya berdering berulang kali yang membuat Qonin setengah sadar itu mengeluh, "Siapa yang menelepon sih? Berisik sekali!!!"
Qonin menarik selimutnya kembali, menutup telinga dengan bantal tidak mampu membuat si penelepon jera, ponsel itu kembali berdering dan terasa sangat keras di telinga Qonin.
"Iya ... iya aku datang ini," keluh Qonin sambil melempar bantal dengan sembarang untuk melampiaskan kekesalannya, dia mengambil ponsel dengan kasar.
"Iya Hallo," jawab Qonin malas yang sudah duduk di tepian ranjang dengan rambut acak-acakan.